Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Para nelayan di Desa Pajukungan Hilir Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan tertarik belajar komputer guna meningkatkan keterampilan.
Para nelayan muda didesa ini mengaku mendapat motivasi dari aparat desa untuk meningkat pengetahuan tentang komputer karena dewasa ini berbagai lapangan kerja dan usaha membutuhkan keterampilan komputer.
Warga Desa Pajukungan Hilir Ahmad Rojali di Amuntai, Senin mengatakan tertarik memdalami kembali keterampilan komputer yang pernah sempat ia pelajari waktu di sekolah menengah atas.
"Saya saat ini bekerja membantu orang tua mencari ikan sebagai nelayan, ingin kembali mempelajari tentang komputer untuk mencari pekerjaan," ujar Ahmad Rojali.
Selain Rojali, ada pula Rahmawati seorang Ibu rumah tangga yang tertarik mempelajari komputer karena ingin tahu mengenai penggunaan teknologi jika suatu saat diperlukannya saat bekerja.
"Ingin tahu lebih banyak mengenai komputer supaya bisa cerdas dan maju seperti yang lain, " katanya.
Ahmad Rojali dan Rahmawati merupakan dua orang dari 14 peserta pelatihan komputer yang dilaksanakan oleh aparat Pemerintahan Desa Pajukungan Hilir bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sentra Mitra Karya Amuntai.
Pimpinan LPK Sentra Mitra Karya (Semitra) Amuntai Khairun Nisa di Amuntai Senin mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintahan desa untuk mengadakan pelatihan kerja bagi warganya.
"Pemerintahan desa bisa mengalokasikan sebagian anggaran dana desa untuk mengadakan pelatihan bagi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa," kata Khairun Nisa.
Ia menambahkan, aparat desa bisa mengajukan surat permohonan pelatihan kepada LPK Semitra yang beralamat di Jalan Bihman Villa Amuntai serta menyampaikan jenis pelatihan apa yang diinginkan sesuai kebutuhan masyarakat dari hasil musyawarah desa.
Khairun Nisa mengatakan, banyak desa yang tertarik untuk menggunakan dana desa bagi peningkatan SDN warganya, apalagi tahun-tahun mendatang alokasi anggaran dana desa diperkirakan semakin besar.
Camat Babirik Hamdani yang membuka pelatihan menyambut positif kegiatan pelatihan. Ia berharap pemerintahan desa yang lain bisa melaksanakan pelatihan serupa karena dana desa tidak hanya melulu untuk pembangunan sarana infrastruktur.
Sekretaris Desa Pajukungan Hilir Ahmad Rosyadie mewakili kepala desa berharap para peserta pelatihan memanfaatkan kesempatan belajar sebaik-baiknya karena ditahun berikutnya belum tentu ada lagi pelatihan komputer.
"Sebelumnya kami juga sudah mengadakan pelatihan menjahit bagi kaum Ibu di desa yang juga menggunakan dana desa," terangnya.
Pihak LPK Semitra secara fleksibel memberlakukan waktu dan jadwal pelatihan disesuaikan dengan keinginan peserta karena sebagian mereka bekerja sebagai nelayan dan ibu rumah tangga.
"Kita memberikan keleluasan kepada peserta untuk jadwal pelatihan, namun tetap memenuhi target selama 12 hari yang setiap harinya selama enam jam," terang Sekretaris LPK Semitra, Ani Safitri.
Ani menghimbau para nelayan untuk memanfaatkan kesempatan pelatihan dengan sebaik-baiknya mumpung gratis di biayai melalui dana desa, padahal jika menggunakan dana pribadi peserta harus merogoh kocek Rp800 ribu perorang untuk pelatihan komputer.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Para nelayan muda didesa ini mengaku mendapat motivasi dari aparat desa untuk meningkat pengetahuan tentang komputer karena dewasa ini berbagai lapangan kerja dan usaha membutuhkan keterampilan komputer.
Warga Desa Pajukungan Hilir Ahmad Rojali di Amuntai, Senin mengatakan tertarik memdalami kembali keterampilan komputer yang pernah sempat ia pelajari waktu di sekolah menengah atas.
"Saya saat ini bekerja membantu orang tua mencari ikan sebagai nelayan, ingin kembali mempelajari tentang komputer untuk mencari pekerjaan," ujar Ahmad Rojali.
Selain Rojali, ada pula Rahmawati seorang Ibu rumah tangga yang tertarik mempelajari komputer karena ingin tahu mengenai penggunaan teknologi jika suatu saat diperlukannya saat bekerja.
"Ingin tahu lebih banyak mengenai komputer supaya bisa cerdas dan maju seperti yang lain, " katanya.
Ahmad Rojali dan Rahmawati merupakan dua orang dari 14 peserta pelatihan komputer yang dilaksanakan oleh aparat Pemerintahan Desa Pajukungan Hilir bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sentra Mitra Karya Amuntai.
Pimpinan LPK Sentra Mitra Karya (Semitra) Amuntai Khairun Nisa di Amuntai Senin mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintahan desa untuk mengadakan pelatihan kerja bagi warganya.
"Pemerintahan desa bisa mengalokasikan sebagian anggaran dana desa untuk mengadakan pelatihan bagi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa," kata Khairun Nisa.
Ia menambahkan, aparat desa bisa mengajukan surat permohonan pelatihan kepada LPK Semitra yang beralamat di Jalan Bihman Villa Amuntai serta menyampaikan jenis pelatihan apa yang diinginkan sesuai kebutuhan masyarakat dari hasil musyawarah desa.
Khairun Nisa mengatakan, banyak desa yang tertarik untuk menggunakan dana desa bagi peningkatan SDN warganya, apalagi tahun-tahun mendatang alokasi anggaran dana desa diperkirakan semakin besar.
Camat Babirik Hamdani yang membuka pelatihan menyambut positif kegiatan pelatihan. Ia berharap pemerintahan desa yang lain bisa melaksanakan pelatihan serupa karena dana desa tidak hanya melulu untuk pembangunan sarana infrastruktur.
Sekretaris Desa Pajukungan Hilir Ahmad Rosyadie mewakili kepala desa berharap para peserta pelatihan memanfaatkan kesempatan belajar sebaik-baiknya karena ditahun berikutnya belum tentu ada lagi pelatihan komputer.
"Sebelumnya kami juga sudah mengadakan pelatihan menjahit bagi kaum Ibu di desa yang juga menggunakan dana desa," terangnya.
Pihak LPK Semitra secara fleksibel memberlakukan waktu dan jadwal pelatihan disesuaikan dengan keinginan peserta karena sebagian mereka bekerja sebagai nelayan dan ibu rumah tangga.
"Kita memberikan keleluasan kepada peserta untuk jadwal pelatihan, namun tetap memenuhi target selama 12 hari yang setiap harinya selama enam jam," terang Sekretaris LPK Semitra, Ani Safitri.
Ani menghimbau para nelayan untuk memanfaatkan kesempatan pelatihan dengan sebaik-baiknya mumpung gratis di biayai melalui dana desa, padahal jika menggunakan dana pribadi peserta harus merogoh kocek Rp800 ribu perorang untuk pelatihan komputer.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018