Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Berdasarkan hasil penelitian terakhir yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, maka sungai di Banjarmasin tidak lagi 102 buah melainkan 170 .

Oleh karena itu segera akan dikeluarkan lagi SK mengenai jumlah sungai tersebut, merubah dari 102 buah menjadi 170 buah, kata Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  Banjarmasin, Hizbulwathoni, Rabu saat menjadi pembicara dalam acara sosialisasi pengelolaan sungai di ruang Kecamatan Banjarmasin Barat.

Dari jumlah sungai yang sebanyak 170 buah hasil penelitian terakhir itu memiliki panjang keseluruhan 200 kilometer, cukup panjang.

Menurut Hizbulwathoni sungai-sungai di Banjarmasin tersebut dipengaruhi banyak faktor tetapi ada tiga faktor yang dominan mempengaruhinya, seperti pasang surut, sungai ini sering kali tertimpa banjir kiriman yang selalu membawa banyak sampah, serta tingginya curah hujan.

Menurutnya dengan begitu banyaknya jumlah sangat maka sungai akan dijadikan beranda depan pembangunan yang akan menjadi sarana transportasi, sarana drainase dan air minum, serta jadi destinasi wisata.
 
"Penanganan sungai lebih konsentrasi dengan menjadikan sungai magnet ekonomi," ujar  Hizbulwathoni. .
     
Hal itu disampaikannya di depan peserta sosialisasi pengelolaan sungai  yang diikuti para lurah, para ketua RW , Ketua RT, LSM dan tokoh masyarakat.
     
Disebutkan, jika sungai di Kota Banjarmasin yang berjumlah 170  buah itu menjadi bersih dan indah maka sungai akan menjadi destinasi wisata yang terus dipromosikan sebagai objek andalan di wilayah setempat.
     
"Penanganan sungai gencar sejak beberapa tahun terakhir diantaranya pembangunan siring sungai di Jalan Tendean dan Jalan Sudirman hingga ke RK Hilir dengan dana ratusan miliar," ucapnya.
     
Keberadaan siring itu menambah geliat pariwisata terlihat dari jumlah pengunjung mencapai 5.000 orang per pekan dan siring memudahkan pengunjung mendatangi sejumlah objek wisata di kota itu. 
     
"Sejumlah objek wisata sungai bisa dengan mudah didatangi oleh pengunjung seperti Pasar terapung, menara pandang, patung bekantan, maupun objek wisata lainnya yang disediakan pemkot," kata dia. 
     
Menyinggung posisi Banjarmasin seluas 98,46 kilometer persegi, dan daratannya 16 centimeter di bawah permukaan laut maka jika terjadi air pasang membuat sebagian besar wilayah terendam air.
     
Kondisi itu berdampak pada banyaknya sampah yang berasal dari sungai, sehingga membuat saluran drainase yang sering tersumbat dan airnya tidak mengalir akibat banyak volume sampah.
    
"Kami menerjunkan pasukan pembersih sungai yang disebut pasukan "Turbo" dan mereka bekerja setiap hari agar sungai dan drainase tak mampet disamping membuat sungai selalu bersih," ujarnya.
    
Sosialisasi itu diikuti camat, lurah, ketua RT dan RW, tokoh masyarakat, aktivis lingkungan, dan paparan pengelolaan sungai oleh masyarakat disampaikan juga oleh Forum Komunitas Hijau (FKH) 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018