Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad)  Mayjend TNI Supartodi mengunjungi lokasi pertanian lahan rawa lebak di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (30/8).


Supartodi berkunjung ke Jejangkit di sela memimpin Rapat Koordinasi  Percepatan Pilot Percontohan Model Pertanian Terpadu Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2018, di Makorem 101/Antasari Banjarmasin.

Kehadiran Supartodi ke Jejangkit didampingi Kasrem 101/Antasari Letkol Inf Rudi Namsyah dan diterima Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, Komandan Kodim 1005 Marabahan Letkol ARH Erwin Hadi Santoso Skom, Sekdakab Batola H Supriyono dan SKPD terkait.

Supartodi  menegaskan, tidak ada alasan lahan pertanian HPS Jejangkit Muara tidak selesai ditanam walaupun umurnya satu dua bulan.

Menurutnya, pengerjaan lahan HPS jangan sampai mundur setapak pun dan  waktu yang tersisa harus bisa dimaksimalkan hingga tercapai target yang telah ditetapkan.

Dengan harapan, sebut dia, pada puncak pelaksanaan HPS 26 Oktober 2018 mendatang lahan seluas 91 hektare sudah siap dipanen Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan sisanya, terang dia,  menyusul dan lebih penting lagi luasan yang tertanam mencapai 750 hektare.

Sebelumnya, pada saat rapat di Korem 101/Antasari, Danrem Kol Inf Yudianto Putrajaya mengungkapkan, perlu gerakan menginstruksikan masyarakat di 17 kecamatan di Batola agar menggarap sawah di lokasi HPS.

"Agar para petani bergairah dan bersemangat perlu ada nota kesepakatan (MoU) selama tiga tahun. Apalagi pada hari puncak Peringatan HPS Presiden Jokowi akan menyerahkan sertifikat kepada para petani,” tegasnya.

Danrem optimis, hasil kerja keras TNI dan pemda beserta unsur terkait yang dibantu masyarakat setempat bisa berhasil memenuhi target Mentan RI Andi Amran Sulaiman untuk membuka lahan tidur di Desa Jejangkit Muara seluas 4.000 hektare guna jangka panjang untuk pembukaan lahan satu juta hektare di Indonesia.

Kalsel dan Sumsel, ucap dia,  diibaratkannya raksasa sedang tidur yang lahannya sangat subur dan siap digarap kapan saja dengan asumsi produksi bisa mencapai 5 ton per hektare sehingga ada penambahan produksi antara 7 –  10 ton beras.  

 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018