Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Perpustakaan Desa Galagah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan sudah juara di mata tim penilai Lomba Desa/Kelurahan tingkat nasional karena sudah masuk nominasi enam besar. 
 
"Bagi saya HSU sudah juara karena sudah masuk enam besar tingkat nasional, kami tinggal merangking juaranya berdasarkan penilaian nanti," Ujar Ketua Tim Penilai Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tengku Saiful Bahri di Amuntai, Senin.

Saiful Bahri mengatakan, menjadi enam besar nominasi Juara Perpusdes Tingkat Nasional dengan menyisihkan sekitar 74 ribu desa di Indonesia tentu sebuah kebanggaan bagi Kabupaten HSU yang notebene menyandang status kabupaten tertinggal.

Perpusdes 'Cahaya Ilmu' Desa Gelagah Kabupaten HSU di enam besar akan bersaing dengan Perpusdes dari Jawa Timur, DIY Yogyakarta, Magelang Jawa Tengah, Sukabumi Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
 
"Tentu tidak ada Perpustakaan Desa yang sempurna, masih tersisa sekitar satu bulan bagi Perpustakaan 'Cahaya Ilmu' Desa Galagah untuk melengkapi segala kekurangan agar mencapai penilaian yang maksimal," kata Saiful.

Pustakawan ahli utama ini menegaskan kehadiran tim penilai lomba tidak sekedar memotivasi Pengurus Perpusdes di HSU untuk meraih juara, melainkan pula membina sejauh mana perpusdes menjadi tempat belajar masyarakat dan kedepannya bisa berkembang.

Saiful berharap, perpusdes bisa menjadi pusat informasi, penelitian dan rekreasi pengetahuan bagi masyarakat didesa serta menjadi lokasi berbagai kegiatan keterampilan masyarakat.
 
"Hendaknya Perpustakaan desa menyediakan buku-buku atau majalah yang dibutuhkan masyarakat desa seperti buku tentang cara bertani, beternak, kerajinan dan sebagainya, para pustakawan desa harus jeli melihat potensi desa dan kebutuhan informasi masyarakat, bagaimana dampak keberadaan Perpusdes bagi masyarakat mendapat perhatian tinggi dalam penilaian lomba," terangnya.

Perpustakaan desa, lanjutnya, juga harus menggunakan fasilitas layanan Tehnologi Informasi (IT) agar mengimbangi adanya kemajuan informasi melalui gadget dan komputer, sehingga perlu ada sarana wifi untuk penunjangnya.

Namun, katanya, secara keseluruhan Perpusdes 'Cahaya Ilmu' Desa Gelagah sudah memenuhi 10 komponen penilaian seperti kondisi bangunan, anggaran, petugas dan lainnya, meski tidak ada Perpusdes yang benar-benar sempurna.

Menurutnya, Perpustakaan merupakan lembaga pembelajaran sepanjang hayat yang bisa digunakan siapa saja tanpa membedakan suku, agama, ras dan sebagainya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Lailatanur Raudah mengakui jika jumlah Perpusdes masih minim.

"Namun sudah ada MoU dengan Kementerian Desa dan PDT bahwa dana desa bisa dipergunakan untuk membangun Perpustakaan desa, PAUD beserta sarana dan prasarananya asalkan persentasenya sesuai dengan ketentuan," terang Lailatanur.

 "Adanya perpustakaan di Desa Galagah yang menjadi wakil Provinsi Kalsel ditingkat nasional diharapkan bisa menjadi inspirasi dan menjadi model bagi perpustakaan lainnya untuk mengembangkan diri," ujar Lailatanur.

Menurut Lailatanur, tidak banyak desa yang memiliki Perpudes mampu menembus enam besar pada Lomba Perpudes tingkat nasiona, sehingga Kabupaten HSU khususnya warga Desa Galagah perlu bersyukur atas prestasi membanggakan tersebut.

Pada awal September 2018 kepala Perpusdes 'Cahaya Ilmu' akan diundang ke Jakarta beserta kelima pengurus Perpusdes daerah lain yang masuk nominasi juara untuk mempresentasikan keberadaan Perpusdes masing-masing.

Wakil Bupati HSU H Husairi Abdi yang menyambut dan mendampingi Tim Penilai Lomba Perpusdes berharap predikat Juara satu tetap menjadi tujuan bagi Perpusdes 'Cahaya Ilmu' Desa Gelagah agar prestasi juara bisa memotivasi pengurus Perpusdes lain di HSU untuk berkembang.
 
"Kita bangga Perpustakaan Desa kita sudah bisa masuk enam besar nominasi juara, namun bukan berarti kita tidak membutuhkan meraih juara satu karena prestasi juara satu menjadi motivasi yang sangat bagus buat masyarakat kita," kata Husairi.
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018