Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gelaran casting film berjudul Koboy Kampus Understanding The Panas Dalam di Banjarmasin beberapa waktu lalu menyisakan kisah tersendiri bagi wanita yang satu ini.
Elsa, begitu biasa dia disapa, satu dari 79 orang yang ikut casting film garapan sutradara Pidi Baiq yang sebelumnya telah sukses dengan film Dilan 1990.
Dia mencoba peruntungan bisa masuk menjadi pemain di film yang akan menampilkan kehidupan mahasiswa seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terjadi pada era tahun 1995 hingga dimulainya era reformasi pada tahun 1998 tersebut.
"Jadi ikut karena ingin tantangan baru. Khususnya di dunia seni peran. Siapa tahu bisa mengharumkan nama Banua lewat film bahwa ada anak Banua yang bisa ikut berperan dalam film karya Pidi Baiq," ucap pemilik nama lengkap Elsa Pratiwi itu.
Apalagi menurut dia, film Koboy Kampus Understanding The Panas Dalam masih ada aroma dunia jurnalis seperti karier yang digelutinya sekarang.
"Film ini kental akan kisah persahabatan dan cinta serta komedi. Tapi saya rasa masih kental juga dengan bau-bau dunia jurnalis," terang wartawati media televisi lokal di Banjarmasin ini.
Elsa mengakui, tertarik melakoni seni peran dan memiliki keinginan besar agar bisa menembus dunia layar lebar yang belum pernah dirasakannya, meski hanya sekadar figuran sekali pun.
"Untuk casting sendiri rasanya memang jauh berbeda dibanding harus tampil di kamera untuk reportase. Kita lebih membutuhkan penghayatan. Karena seni peran itu harus bisa jadi diri orang lain," bebernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Elsa, begitu biasa dia disapa, satu dari 79 orang yang ikut casting film garapan sutradara Pidi Baiq yang sebelumnya telah sukses dengan film Dilan 1990.
Dia mencoba peruntungan bisa masuk menjadi pemain di film yang akan menampilkan kehidupan mahasiswa seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terjadi pada era tahun 1995 hingga dimulainya era reformasi pada tahun 1998 tersebut.
"Jadi ikut karena ingin tantangan baru. Khususnya di dunia seni peran. Siapa tahu bisa mengharumkan nama Banua lewat film bahwa ada anak Banua yang bisa ikut berperan dalam film karya Pidi Baiq," ucap pemilik nama lengkap Elsa Pratiwi itu.
Apalagi menurut dia, film Koboy Kampus Understanding The Panas Dalam masih ada aroma dunia jurnalis seperti karier yang digelutinya sekarang.
"Film ini kental akan kisah persahabatan dan cinta serta komedi. Tapi saya rasa masih kental juga dengan bau-bau dunia jurnalis," terang wartawati media televisi lokal di Banjarmasin ini.
Elsa mengakui, tertarik melakoni seni peran dan memiliki keinginan besar agar bisa menembus dunia layar lebar yang belum pernah dirasakannya, meski hanya sekadar figuran sekali pun.
"Untuk casting sendiri rasanya memang jauh berbeda dibanding harus tampil di kamera untuk reportase. Kita lebih membutuhkan penghayatan. Karena seni peran itu harus bisa jadi diri orang lain," bebernya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018