Petani jeruk Kabupaten Hulu Sungai Tengah panen raya jeruk Mahang yaitau jeruk khas lokasi  Mahang Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Petani Pemilik kebun Limau Mahang di Mambulung, Banua Hanyar, H Fakhrudin mengatakan panen jeruk kali ini merupakan panen yang pertama setelah hampir tiga  tahun pohon jeruk kebunnya tidak berbuah dan banyak yang mati akibat musim yang tidak menentu.

Menurut Fakhrudin, ratusan pohon jeruk Mahang tersebut  mulai panen pada awal Mei dan langsung dijual ke pasar Baru Keramat Barabai.

"Menjual sendiri lebih menguntungkan ketimbang diborongkan, kalau diborongkan kadang pemborong malah membiarkan dulu buah sampai masak, sehingga tidak jarang dahan dan pohon patah atau rusak, sehingga mengganggu produksi selanjutnya," katnaya.

Selain itu, keuntungannya menjual sendiri bisa dua kali lipat, walaupun capek memetik buah sendiri dan mengangkutnya.

Untung pada saat menjual tidak terlalu repot, karena  setelah  jeruk  sampai pasar subuh keramat barabai beberapa pedagang partai telah antri untuk membeli..

Pedagang Limau Mahang , Khairannor menjelaskan saat ini pasaran jeruk Mahang di Pasar Keramat dihargai antara Rp5 ribu hingga Rp. 5.500 perkilo, ukuran sedang Rp. 4 ribu hingga Rp. 3.500 per kilo sementara untuk ukuran kecil Rp. 2.500 hingga Rp. 3.000 per kilo.

Biasanya Khairannor  mengangkut jeruk tersebut hingga sekitar 140 kilogram dan menghasilkan Rp400 Ribuan untuk sekali bawa, dalam sehari dia bisa dua kali melakukan penjualan.

Dengan menjual sendiri, kata dia, pemilik kebun jauh lebnih untung karena perbedaannya bisa mencapai Rp3 juta. "Kalau kita jual sendiir bisa laku hingga Rp7 juta kalau diborongkan hanya sekitar Rp4 juta," katanya.Fat



Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012