Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Masjid Agung Husnul Khatimah Kotabaru terpaksa menggunakan genset dalam rangka mengoptimalkan suplai listrik selama Ramadhan 1439 Hujriah.

"Daya listrik masjid terus terang masih kurang," ungkap Ketua Badan Pengelola Masjid Agung Husnul Khatimah Suriani Anshari, di Kotabaru Sabtu.

Ia melanjutkan penambahan daya belum dapat dilakukan karena masalah instalasi listrik. Untuk menambah daya, maka seluruh instalasi listrik di lingkungan masjid harus diganti baru.

"Makanya untuk sementara kita pakai genset dengan daya 22 KVA, itu bisa mencukupi selama beban puncak dari salat magrib sampai selesai salat tarawih," paparnya.

Penggunaan genset ini berdampak pada bertambahnya pengeluaran untuk membeli bahan bakar.

Untuk operasional genset sepanjang Ramadan dengan durasi sekitar empat jam setiap harinya, setidaknya diperlukan bahan bakar sebanyak dua drum solar.

"Karena itu jika ada masyarakat yang ingin membantu solar silakan," kata Suriani.

Penggunaan genset baru dilakukan pada bulan puasa tahun ini seiring penambahan fasilitas masjid yang terus dilakukan pihak pengelola, seperti penerangan dan kipas angin. Hal itu berimbas pada melonjaknya konsumsi listrik.

Ke depan pihak pengelola berencana menambah daya hingga 33 ribu watt atau tiga kali lipat dibanding yang terpasang saat ini.

Penambahan daya ini agar seluruh fasilitas yang ada di masjid dapat difungsikan secara maksimal.

Apalagi ke depan masjid bakal dilengkapi alat pendingin ruangan untuk meningkatkan kenyamanan jemaah beribadah.
 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018