Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Selatan Taufiq Sugiono mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mewaspadai eksodus pemilih saat Pilkada nanti.

"Kalsel memiliki irisan batasan wilayah, jangan sampai nanti kemudian perbatasan ini bisa menimbulkan eksodus pemilih," kata Taufiq di Banjarmasin, Senin.

Untuk itu, Taufiq meminta semua pihak bisa membantu KPU saat proses Coklit (Pencocokan dan Peneltian) oleh Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).

"Kita harus antisipasi potensi penyimpangan atau kecurangan jumlah pemilih ini, tentu ada mekanisme pengecekan e-KTP atau surat keterangan penduduk, jadi jumlah pemilih benar-benar riil," kata dia.

Selain soal pemilih "ilegal", Taufiq juga menyoroti kerawanan lain hingga berpotensi mengancam terganggunya situasi keamanan. 

Seperti penyebaran informasi di media sosial yang cenderung berita "hoax" atau tidak benar yang bertujuan sebagai ujaran kebencian untuk menjatuhkan lawan politik di Pilkada.

"Jadi masyarakat kami minta tetap waspada dan hati-hati, jangan mudah percaya dan selalu mengkroscek sumber informasi agar tidak terjebak pada berita terindikasi hoax," jelas pria yang sebelumnya berdinas di Direktorat Binmas Polda Kalsel itu.

Ketika disinggung daerah mana yang paling rawan Pilkadanya, Taufiq memastikan semua daerah ada plus minusnya. Namun dia secara khusus melihat "head to head" di Pilkada Tanah Laut cukup membuat panas tensi suhu politik di sana.

"Karena yang maju sama-sama calon petahana antara Bupati dan Wakil Bupati saat ini, tentu dikhawatirkan akan saling berhadapan antar pendukung yang sebelumnya satu suara," beber Taufiq.

Sedangkan calon tunggal yang terjadi di Pilkada Tapin, Taufiq berharap masyarakat tidak menghilangkan naluri kecerdasan untuk menentukan pilihan.

"Namun yang pasti kita tidak boleh underestimate, meski di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tabalong dinamikanya lebih kondusif tetap harus waspada juga," ucapnya.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018