Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Olahraga Bridge di Indonesia memang belum sepopuler cabang lainnya, seperti sepak bola dan bulu tangkis. Namun, prestasi atletnya tidak kalah dibandingkan dengan cabang olah raga lainnya itu, bahkan dengan negara-negara lain.

Selama 40 tahun terakhir, prestasi atlet bridge Indonesia tidak terkalahkan di Asia Tenggara bahkan tercatat berprestasi terbanyak di benua Asia.

Apa yang telah ditunjukkan atlet bridge Indonesia sebagai juara dunia untuk kategori putra dan juga urutan kedua untuk

kategori putri, tidak membuat Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) berpuas diri.

Induk organisasi olahraga itu, tetap terus berjuang dari bawah untuk mengangkat cabang olahraga "pikir" tersebut dalam "multievent", baik di tingkat ASEAN maupaun Asia.

Perjuangan tidak pernah lelah yang ditunjukkan PB GABSI, kini sudah mulai menemui titik terang dengan akan dipertandingkannya cabang bridge di ASEAN Games 2018 sesuai pernyataan KONI dan KOI bahwa cabang olahraga itu layak untuk dipertandingkan.

Sebelumnya, delegasi Indonesia yang mengikuti SEA Games Council Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia, 12-14 Juli 2016, gagal memperjuangkan cabang olahraga unggulan untuk dipertandingkan pada kejuaraan "multievent" dua tahunan terbesar di Asia Tenggara itu.

Saat itu, diusulkan 13 cabang olahraga yakni sepeda (MTB dan BMX), judo, dayung, gulat, baseball (kategori II), bridge, muay thai, kempo, perahu naga (kategori III), jetski, paralayang, sport climbing, dan tarung derajat (nonkategori). Dari cabang usulan itu hanya BMX, judo dan muay thai yang diterima.

Dengan hasil yang tidak sesuai harapan, delegasi Indonesia menyerukan agar SEA Games Federation direformasi total sehingga kejuaraan "multievent" dua tahunan ini mengacu pada cabang olahraga yang dipertandingkan pada olimpiade.

Delegasi menyayangkan tuan rumah Malaysia menolak mempertandingkan cabang olahraga bridge dengan alasan hanya identik dengan judi.

"Bridge itu olahraga adu otak. Kenapa harus seperti itu pemikiran tuan rumah?," kata seorang delegasi Indonesia saat itu.

PB GABSI terus berharap cabang bridge akan dipertandingkan di SEA Games 2019 sehingga makin memperbesar peluang atlet meraih prestasi membanggakan untuk "Merah Putih", Indonesia.

Sebagai tuan rumah Asian Games 2018 Indonesia menargetkan minimal bisa mempersembahkan dua medali emas dari cabang bridge sehingga secara umum mendukung perolehan medali Indonesia.

Cabang bridge saat ini menjadi salah satu dari 16 cabang olahraga unggulan KONI untuk dapat meraih medali emas di Asian Games. Indonesia akan mengikuti enam nomor pada lomba cabang olahraga bridge pada Asian Games. Semuanya berpeluang meraih medali emas dengan melihat atlet yang akan diturunkan.

Para atlet nasional yang akan diturunkan di Asian Games sudah dilatih sejak setahun lalu, hingga PB GABSI optimistis akan bisa membuktikan prestasi.

Ketua PB GABSI Dr dr Eka Wahyu Kasih menyebutkan para atlet yang sudah disiapkan untuk turun dalam kejuaraan bergengsi itu bukan berarti sudah final.

Pihaknya tetap akan melakukan seleksi berjalan, yang artinya akan ada yang tersingkir dan ada yang dipromosikan.

Untuk lebih meyakinkan dipertandingkannya cabang bridge pada Asian Games 2018, maka pada akhir tahun ini, tepatnya 28 November-5 Desember 2017, di Depok akan digelar "test event". Hinga saat ini, 13 negara sudah siap ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Beberapa negara yang memiliki atlet-atlet bridge andal dipastikan akan turun pada kesempatan itu, di antaranya India, China, Taiwan, dan Jepang.

Kejurnas 2019
Saat melantik Pengprov GABSI Kalsel periode 2017-2021, Eka Wahyu Kasih menyatakan, pihaknya mendorong Provinsi Kalimantan Selatan untuk bisa menjadi penyelenggara kejuaraan nasional cabang olahraga bridge pada 2019.

Hal itu cukup beralasan karena Kalsel pernah sukses menjadi penyelenggara Kejurnas Bridge 1976. Artinya sudah 41 tahun lalu peristiwa tersebut.

Oleh karena itu, PB GABSI perlu mendorong pengprov setempat agar pada 2019 daerah setempat kembali menjadi tuan rumah.

PB GABSI optimistis dengan pengurus baru GABSI Kalsel di bawah kepemimpinan Suripno Sumas yang merupakan mantan atlet juara nasional Liga Bridge Mahasiswa pada 1976 itu, bisa mewujudkan diri menjadi tuan rumah Kejurnas 2019.

Kepengurusan GABSI Kalsel saat ini diisi figur-figur yang sangat solid, antara lain ada pengusaha, anggota DPRD, pejabat daerah, bahkan para wartawan.

Diharapkan, kehadiran mereka dalam kepengurusan itu dapat membawa kemajuan olahraga bridge di daerah itu.

Program kepengurusan baru GABSI Kalsel yang melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet muda di sekolah dan kampus, dinilai cukup luar biasa sehingga diharapkan memunculkan bibit atlet nasional dari Kalsel.

Dengan adanya komitmen menjadi tuan rumah kejurnas, maka bisa menjadi jembatan bagi Kalsel menuju prestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua.

Bridge akan mengharumkan nama Kalsel pada ajang nasional, bahkan internasional.

Syarat Kalsel untuk menjadi tuan rumah kejurnas sudah mencukupi, di antaranya pernah menjadi penyelenggara pada 1976, artinya sudah sangat lama atau sekitar 41 tahun lalu, sehingga bisa menjadi prioritas.

Selain itu, infrastruktur Kalsel juga sudah memadai, seperti penginapan dan gedung yang bertaraf nasional bahkan sudah sering menyelenggarakan berbagai kegiatan nasional serta internasional dengan peserta ribuan orang.

Sekarang, tinggal bagaimana pengurus GABSI Kalsel mengajukan permohonan untuk siap melaksanakan kejurnas itu didukung penuh pemerintah provinsi.

Dewasa ini, tidak sedikit daerah yang menginginkan menjadi tuan rumah kejurnas. Dan Kalsel diakui memiliki magnet besar untuk melanjutkan kejurnas setelah Provinsi Sumatera Barat pada 2018.

Ketua GABSI Kalsel Suripno Sumas menyatakan siap menyukseskan kiprah Kalsel menjadi penyelenggara kejurnas brigde pada  2019.

Pihaknya segera berkoordinasi dengan KONI provinsi dan pemerintah provinsi untuk mewujudkannya.

Kalsel harus mengambil kesempatan untuk bisa memajukan olahraga bridge tingkat nasional dengan menjadi tuan rumah kejurnas tersebut.

Sekarang, saatnya bagi Kalsel mengambil peran untuk terus mendorong agar cabang olahraga bridge benar-benar mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia internasional.

Pewarta: Abdul Hakim Muhiddin

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017