Mendorong percepatan pembangunan bidang Sumber Daya Manusia (SDM) SMKN 2 Simpang Empat di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Provinsi Kalimantan Selatan merupakan satu-satunya sekolah lanjutan tingkat atas di Kalsel, bahkan di Indonesia yang membuka program pendidikan kebidanan.  


Jurusan kebidanan setingkat SMU/sederajat itu merupakan jurusan baru yang di buka Pemkab Tanbu di SMKN 2 Simpang Empat dan menjadikan sekolah kejuruan tersebut sebagai sekolah kejuruan rintisan pertama.

"Sekolah kejuruan kebidanan ini merupakan sekolah rintisan pertama di Kalsel sekaligus satu-satunya juga di Indonesia yang khusus membidangi masalah kesehatan anak dan ibu melahirkan", sebut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora)Tanbu, H M.Idjra'i, M.Pd, di Batulicin, Selasa.

Idjra'I mengemukakan, didirikannya SMK jurusan kebidanan di Tanbu itu dilatarbelakangi kebutuhan pemerintah daerah untuk mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bumi Bersujud.

Langkah strategis itu juga dirancang dengan melihat potensi SDM Tanbu yang patut dijadikan sebagai pilar penting dalam mendorong percepatan pembangunan daerah di bidang kesehatan masyarakat.

"Kalau untuk jurusan keperawatan se-tingkat SMK di Kalsel sudah ada. Tapi untuk kebidanan, di Kalsel dan di Indonesia mungkin baru ada disini di SMKN 2 Kecamatan Simpang Empat", sebut Kepala Disdikpora.

Sebelumnya dalam berbagai kesempatan Bupati Tanbu Mardani H Maming mengatakan, sektor kesehatan dan pendidikan menjadi salah satu sektor penting yang akan menjadi fokus utama pembangunan daerah Pemkab Tanbu.

Untuk mengimplementasikan hal itu, pemerintah daerah ungkap bupati, terus melakukan pengkajian dan terobosan konstruktif agar sektor-sektor itu secara nyata akan mampu mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

"Program ini kita rancang dalam rangka untuk mengimplementasikan membangun sumber daya manusia (SDM) daerah agar kedepannya lebih berkualitas lagi", kata Mardani.   

Dengan jumlah penduduk 267.929 jiwa yang tersebar di 10 kecamatan, 145 desa dan 5 kelurahan sangat tidak sebanding dengan jumlah bidan daerah baik yang ada di rumah sakit daerah, puskesmas, pustu, puskesdes atau pun bidan yang secara khusus ditempatkan di desa-desa yang jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat.

Dengan telah berdirinya sekolah kejuruan kebidanan di Tanbu, Bupati berharap mampu memberi peluang bagi siswa lulusan SLTP di daerah yang mempunyai peminatan bidang kebidanan.

Menjadi salah satu solusi bagi pemerintah daerah dalam rangka penyiapan lapangan kerja di Tanbu, karena dari data yang ada Tanbu masih sangat kekurangan tenaga bidan khususnya bidan desa.

Sementara itu, dari sekitar 200 spektrum jurusan SMK yang berkembang di Indonesia, hanya Tanbu yang sudah memiliki SMK kebidanan.

Kepala Sekolah SMKN 2 Simpang Empat Ribut Giono mengatakan, jumlah siswa didik jurusan kebidanan untuk tahun ajaran pertama tahun 2011/2012 ini sebanyak 42 siswa.
    
SMKN 2 Simpang Empat yang berdiri pada 1 Juni 2005, selain membuka jurusan kebidanan, pada tahun-tahun sebelumnya SMK ini juga telah membuka jurusan administrasi perhotelan, akuntansi, rawat medis, dan farmasi.
  
Untuk tenaga pengajar, selain dilaksanakan oleh tenaga pengajar PNS dari sekolah setempat, pihaknya sebut Ribut juga dibantu oleh tenaga pengajar perawat dan dokter dari RSUD Tanah Bumbu. (Adv/relhum/ant/C)

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012