Wakil Bupati (Wabup) Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), H Suriani mengajak masyarakat  menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya pada saat penilaian berlangsung, tetapi sebagai kebiasaan dan tanggung jawab bersama.

“Menjaga kebersihan bukan semata untuk mendapatkan penghargaan, melainkan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi kita semua,” kata wabup di sela kegiatan ke sejumlah titik pantau untuk memastikan kesiapan menjelang penilaian Adipura 2025, mengutip pers rilis Bagian Prokopim Setda HSS, di Kandangan, Sabtu.

Dalam kegiatan tersebut, wabup meninjau Terminal Kandangan, Pasar Terpadu, dan TPS3R Pandai, yang menjadi lokasi pemantauan oleh tim penilai Adipura.

Peninjauan dilakukan untuk melihat langsung kondisi kebersihan, penataan lingkungan, serta kesiapan fasilitas pendukung di lapangan.

“Alhamdulillah, secara umum persiapan sudah cukup baik. Kita berusaha semaksimal mungkin agar sesuai dengan harapan para penilai Adipura,” ujar wabup.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Dispera KPLH) HSS Susilo Adianto, menyampaikan optimisme bahwa Kabupaten HSS dapat kembali meraih penghargaan Adipura tahun ini.

Baca juga: Pemkab HSS tanam pohon dan aksi bersih sampah serentak dan berdampak


“Optimis, kita memang harus optimis, tahun sebelumnya kita juga sudah mendapatkan Adipura. Karena itu, kita terus belajar dan mengevaluasi poin-poin mana yang perlu ditingkatkan, secara bertahap kita benahi agar hasilnya lebih baik,” ucap Susilo.

Dan meski masih ada beberapa tantangan, komitmen pemerintah daerah untuk memperbaiki pengelolaan kebersihan terus dilakukan.

Dengan tantangan terbesar, menurut dia adalah mengubah kebiasaan dan pola pikir masyarakat yang masih terbiasa membuang sampah sembarangan.

“Tantangan utama adalah mindset, kita sedang berproses membiasakan masyarakat agar tertib membuang sampah, tidak lagi ke sungai,” ungkap Susilo.

Sebagai informasi, tahun ini tim penilai Adipura akan memperluas area penilaian hingga ke wilayah Daha, yang selama ini belum pernah dinilai.

Di kawasan tersebut, pengelolaan sampah masih terus dibenahi, namun beberapa desa sudah mulai menyediakan mobil pengangkut sampah menuju Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Menjelang penilaian Adipura, Susilo menegaskan bahwa upaya menjaga kebersihan tidak boleh hanya dilakukan saat ada penilaian.


Baca juga: HSS bersihkan desa peringati HPSN 2025

“Kita tidak ingin Adipura ini menjadi Adi pura-pura, artinya jangan hanya bersih ketika ada penilaian saja, tetapi harus menjadi kebiasaan sehari-hari,” kata Susilo.

Untuk mendukung hal tersebut, koordinasi lintas sektor terus diperkuat. Masyarakat juga diimbau agar membuang sampah pada waktu yang telah ditentukan, yakni mulai malam hari hingga pukul 07.00 pagi.

“Kami berharap kerja sama dari semua pihak, termasuk kepala desa dan ketua RT, agar terus mengingatkan warganya. Aturan ini sebenarnya sudah lama, hanya saja perlu kembali ditegaskan agar benar-benar dilaksanakan,” harap Susilo.

Susilo juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah terus memperkuat sarana, prasarana, serta sumber daya manusia di bidang kebersihan.

“Alhamdulillah, beberapa peralatan baru sudah kita terima. Tinggal kita maksimalkan pemanfaatannya dan perkuat SDM-nya,” katanya.

Ditambahkan dia, perubahan memang tidak bisa instan, tapi kalau dimulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, hasilnya akan terasa. Lingkungan bersih, masyarakat pun sehat dan nyaman.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025