Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tagalong, Kalimantan Selatan, menemukan 157 warga "suspect" atau diduga terjangkit campak yang tersebar di empat kecamatan.

"Sampel darah yang diduga menderita campak sudah kita kirim ke pusat untuk memastikan kondisi penderita," jelas Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tabalong Akhmad Rivai di Tanjung, Jumat.

Anak dan balita yang diduga menderita campak tersebut ditemukan di Kecamatan Tanjung, Tanta, Muara Uya dan Murung Pudak dengan gejala yang dicurigai sebagai campak.

Dari hasil pendataan di tiap puskesmas para penderita tersebut memang tidak melakukan imunisasi campak bagi anaknya dengan berbagai alasan.

Karena itu melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) serta imunisasai campak rubella yang dicanangkan pemerintah pusat pada 1 Agustus 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong mulai mendatang balita hingga anak usia 15 sebagai sasaran imunisasi.

"Rencananya Selasa nanti kita lakukan rapat persiapan pelaksanaan imunisasi maupun Bulan Imunisasi Anak Sekolah sekaligus mendata kebutuhan vaksin campak yang merupakan bantuan dari pusat," jelas Rivai.

Ia menambahkan imunisasi campak seharusnya diberikan sejak anak umur sembilan bulan hingga umur enam tahun dan saat ini ada dua macam vaksin campak yang pertama berisi virus campak yang dilemahkan dan yang dimatikan.

Selanjutnya pada 2018 Kabupaten Tabalong akan mendapatkan bantuan vaksin Campak dan Rubellas jenis Measles-Rubella (MR) dari pemerintah pusat dengan sasaran balita usia 9 bulan hingga 15 tahun.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017