Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kebijakan Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan H Abdul Latief dalam mengatur pengangkutan semen produksi PT Conch mendapat apresiasi dari anggota DPRD provinsi setempat.

Sebagaimana penuturan Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandie di Banjarmasin, Jumat, kebijakan Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) dalam mengatur pengangkutan semen merk Conch patut mendapat apresiasi.

"Kebijakan orang nomor satu di jajaran pemerintah kabupaten (Pemkab) HST itu, menurut saya, cukup baik," tutur Sekretaris III DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan, serta pertambangan dan energi tersebut.

Pasalnya, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten HST tersebut, kabijakan Bupati Abd Latief tidak mematikan perusahaan yang menggunakan fasilitas penanaman modal asing (PMA) itu.

"Karena kebijakannya tidak melarang/menutup total bagi angkutan semen dari Kabupaten Tabalong, Kalsel (sekitar 300 kilometer utara Banjarmasin) tersebut untuk lewat kota Barabai, ibukota HST," ujar wakil rakyat bergelar sarjana ilmu pemerintahan itu.

"Di sisi lain, kebijakan itu salah satu upaya memelihar jalan kabupaten di `Bumi Murakat` HST agar tidak cepat rusak atau mengalami kerusakaan berat," lanjut anggota DPRD Kalsel tiga peride dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Sebelumnya Bupati Abd Latief ST SH MH mengeluarkan kebijakan dalam penganggkutan semen yang pabriknya beroperasi di kabupaten paling utara Kalsel tersebut, yaitu melarang lewat wilayah HST pada siang hari.

Pengangkutan semen itu boleh masuk wialayah kota Barabai, ibukota HST (165 kilometer utara Banjarmasin) hanya antara pukul 18.00 (menjelang malam) sampai 06.00 wita.

Selain itu, penyesuaian tonase muatan angkutan semen tersebut dengan kelasifikasi jalan, yang hanya kelas III atau dengan daya tahan beban maksimal delapan ton.

Sementara angkutan semen dari kabupaten paling utara Kalsel dan melewati beberapa wilayah kabupaten/kota di provinsi tersebut selama ini menggunakan treler bermuatan mencapai 50 ton atau lebih berat lagi.

Wilayah/kota di Kalsel yang menjadi lintasan angkutan semen bermuatan berat tersebut, yaitu Tabalong, Kabupaten Balangan, HST, HSS, Tapin dan Kabupaten Banjar, serta Kota Banjarbaru, kemudian/terakir Kota Banjarmasin.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017