Martapura, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Nusa Eka menilai harga bahan pokok di Kalimantan Selatan selama Ramadan stabil.

"Hasil pemantauan kami, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kalsel selama Ramadan stabil, tidak ada gejolak harga dibanding sebelumnya," ujar dia di Martapura, Selasa.

Menurut Eka di sela pasar murah yang digelar di Pondok Pesantren Hidayatullah "Taman Hudaya" Martapura, Kabupaten Banjar, pemantauan bahan pokok dilakukan di seluruh Indonesia.

Dijelaskan, kegiatannya selama di Kalsel selain memantau pasar murah pada tiga pondok pesantren, juga untuk memantau harga barang kebutuhan pokok selama Ramadan.

"Hasilnya memang tidak ada kenaikan harga seperti gula pasir, minyak goreng, daging, bawang merah, bawang putih hingga cabai yang harganya masih stabil dan normal," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, harga daging sapi beku yang dijual di pasar modern relatif lebih murah yakni Rp80 ribu dibanding harga pasaran daging segar yang sudah mencapai Rp130 ribu.

"Artinya, meski pun daging beku tetapi harganya masih relatif lebih murah jika dibandingkan daging segar dan tidak adanya kenaikan harga yang signifikan ini patut disyukuri," ucapnya.

Dikatakan, kementerian perdagangan baik secara langsung maupun melalui pemerintah provinsi dan kabupaten/kota terus memantau pergerakan harga bahan pokok menjelang dan sesudah Ramadan.

Ditekankan, pemantauan selain untuk mengetahui pergerakan harga barang juga memastikan stok atau persediaan mencukupi sehingga tidak memengaruhi harga di pasaran.

"Seluruh pihak bersama-sama dalam mengawasi harga bahan pokok maupun ketersediaan termasuk aparat penegak hukum yang siap menindak jika terjadi penimbunan barang," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat tidak membeli barang dalam jumlah banyak karena khawatir harganya meningkat karena aksi borong akan mempengaruhi harga dipasaran.

"Kami mengimbau masyarakat untuk membeli bahan pokok seperlunya saja sehingga tidak menimbulkan gejolak harga akibat tingginya permintaan barang," katanya.





Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017