Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan mengantisipasi peredaran narkoba saat Ramadhan yang diduga tak akan berkurang seperti bulan-bulan sebelumnya.

"Memang untuk Tempat Hiburan Malam (THM) tutup selama Ramadhan, namun bukan berarti jual-beli narkoba berkurang," kata Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Marsauli Siregar di Banjarmasin, Kamis.

Dikatakannya, untuk narkoba jenis ekstasi mungkin frekuensi peredarannya menurun seiring tutupnya seluruh THM di Banjarmasin, selama bulan suci Ramadhan. Namun bagi penyalahguna sabu-sabu, tidak mengenal tempat dan waktu dalam pemakaiannya.

"Pengedar narkoba terindikasi bisa saja lebih aktif bertransaksi saat memasuki Ramadhan, karena pengedar menganggap petugas lengah saat Ramadhan," kata Marsauli Siregar.

Menurut dia, selama bandar besar narkoba belum ditangkap, maka peredaran barang haram tersebut akan tetap tinggi apalagi kebutuhan di Kalsel diduga cukup tinggi.

"Pengguna narkoba aktif di Kalsel cukup tinggi dan itu menjadi peluang para bandar untuk terus berupaya memasok narkoba," tutur Kepala BNNP Kalsel.

Dalam beberapa kasus narkoba terakhir yang diungkap BNNP Kalsel, pasokan narkoba selalu datang dari Pulau Jawa, khususnya Surabaya. Jalur laut menjadi favorit para bandar menyelundupkan barang haram tersebut ke wilayah ini.

"Semua jalur penyelundupan narkoba coba kami deteksi agar tidak ada narkoba yang bisa lolos dengan harapan dapat mengurangi penyalahgunaannya," ujarnya.


Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017