Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan siap memanfaatkan data sensus ekonomi tahun 2016 yang dihimpun Badan Pusat Statistik sehingga bisa menyelaraskan dengan program pembangunan daerah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel Nurul Fajar Desira di Banjarbaru, Kamis mengatakan, data-data sensus ekonomi disesuaikan dengan program pembangunan Kalsel.
"Kami akan memanfaatkan data-data sensus ekonomi yang dihimpun BPS itu karena banyak hal-hal berkaitan bagi program pembangunan sehingga bisa diselaraskan," ujarnya.
Ia mencontohkan, data mengenai lapangan usaha/perusahaan disesuaikan kategori termasuk sektor dan pelakunya sangat diperlukan untuk mengetahui pelaku usaha perekonomian.
Ditekankan, seluruh data yang telah dihimpun BPS itu, sangat penting bagi pemerintah daerah baik Pemprov Kalsel maupun kabupaten dan kota dalam menyusun program pembangunan.
"Makanya, kami akan memanfaatkan data-data itu untuk menyusun program pembangunan sehingga bisa selaras antara program pemerintah dengan kondisi masyarakat," ungkapnya.
Dijelaskan, Pemprov Kalsel juga bisa memanfaatkan data untuk mengalokasi anggaran sehingga sektor-sektor yang memerlukan bantuan bisa dibenahi baik bertahap maupun menyeluruh.
"Seperti kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terbagi menjadi tiga sehat, sedang dan sakit. Jika sakit maka bantuan bisa diarahkan untuk penyehatan UMKM itu," ucapnya.
Disebutkan, data lain yang sangat diperlukan yakni penyandang disabilitas yang menjalankan usaha sehingga bisa diarahkan bantuan pemerintah supaya lebih berkembang usahanya.
"Saat ini, pemerintah sudah mulai memprogramkan bantuan khusus bagi penyandang disabilitas sehingga data mereka bisa dijadikan acuan pemerintah untuk menyalurkan bantuan," ujarnya.
Kepala BPS Kalsel Diah Utami mengatakan, seluruh data yang dihimpun BPS bisa dimanfaatkan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyusun program pembangunan.
"Data sensus ekonomi yang dihimpun merupakan gambaran aktual ekonomi Kalsel seluruh lapangan usaha dan sangat berguna bagi pemerintah merencanakan program pembangunan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel Nurul Fajar Desira di Banjarbaru, Kamis mengatakan, data-data sensus ekonomi disesuaikan dengan program pembangunan Kalsel.
"Kami akan memanfaatkan data-data sensus ekonomi yang dihimpun BPS itu karena banyak hal-hal berkaitan bagi program pembangunan sehingga bisa diselaraskan," ujarnya.
Ia mencontohkan, data mengenai lapangan usaha/perusahaan disesuaikan kategori termasuk sektor dan pelakunya sangat diperlukan untuk mengetahui pelaku usaha perekonomian.
Ditekankan, seluruh data yang telah dihimpun BPS itu, sangat penting bagi pemerintah daerah baik Pemprov Kalsel maupun kabupaten dan kota dalam menyusun program pembangunan.
"Makanya, kami akan memanfaatkan data-data itu untuk menyusun program pembangunan sehingga bisa selaras antara program pemerintah dengan kondisi masyarakat," ungkapnya.
Dijelaskan, Pemprov Kalsel juga bisa memanfaatkan data untuk mengalokasi anggaran sehingga sektor-sektor yang memerlukan bantuan bisa dibenahi baik bertahap maupun menyeluruh.
"Seperti kondisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terbagi menjadi tiga sehat, sedang dan sakit. Jika sakit maka bantuan bisa diarahkan untuk penyehatan UMKM itu," ucapnya.
Disebutkan, data lain yang sangat diperlukan yakni penyandang disabilitas yang menjalankan usaha sehingga bisa diarahkan bantuan pemerintah supaya lebih berkembang usahanya.
"Saat ini, pemerintah sudah mulai memprogramkan bantuan khusus bagi penyandang disabilitas sehingga data mereka bisa dijadikan acuan pemerintah untuk menyalurkan bantuan," ujarnya.
Kepala BPS Kalsel Diah Utami mengatakan, seluruh data yang dihimpun BPS bisa dimanfaatkan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyusun program pembangunan.
"Data sensus ekonomi yang dihimpun merupakan gambaran aktual ekonomi Kalsel seluruh lapangan usaha dan sangat berguna bagi pemerintah merencanakan program pembangunan," katanya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017