Barabai, (Antaranews Kalsel) - Dahlia (22 tahun), warga desa Datar Ajab,
Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, untuk mendapatkan penanganan medis untuk pengobatan tumor di kepala
bagian dahinya, Kamis (18/5) Pukul 13.00 Wita.
Relawan pendamping, Agup, pemberangkatan Dahlia bersama ibunya dan Riska, keluarga penampung Dahlia selama di Barabai, diantar menggunakan mobil ambulance Koalisi Cinta Banua dan telah tiba di RSUD Ulin Banjarmasin jam 14.00 Wita disambut Relawan dari Habar Banar 6+ Peduli, Dewi dan Sugi.
Menurut dia, pemberangkatan Dahlia sempat tertunda sehari, dikarenakan Dahlia sempat mengalami sakit lagi dan pihak keluarganya segera menghubungi Yazid Fahmi, tokoh masyarakat dari Koalisi Cinta Banua yang kemudian di bawa ke UGD RSHD Barabai untuk mendapatkan penangangan dan kondisinya kembali berangsur membaik.
Administrasi untuk pengobatan sudah lengkap, karena darurat , pelayanan pengobatan menggunakan fasilitas Jamkesda dan surat rujukan Rumah Sakit Barabai.
Selain itu, juga surat keterangan dari dinas kesehatan, untuk pengobatan di Banjarmasin, Dahlia dari keluarga tidak mampu ini akan mendapatkan bantuan dari BPJS.
Bidang Kepesertaan BPJS Barabai, Yuni, menjelaskan bahwa, setelah dilakukan pengecekan data ternyata Dahlia terdaftar sebagai salah satu warga penerima bantuan layanan kesehatan dari BPJS dan kartunya sudah ada dan telah didistrusikan melalui kepala desa, sehingga bisa digunakan untuk pengobatan selanjutnya.
Relawan dari Habar Banar 6+ Peduli, Dewi, mengatakan saat ini Dahlia belum dirawat inap dan rujukan langsung ke Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin.
"Besok disuruh pagi ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin lagi, saya yang mendaftarkan pasien di poli sarafnya, sementara pasien Dahlia ditampung di rumah Bapak Sugi, Ketua Relawan dari Habar Banar 6+ Peduli, ",ujarnya.
Wakil Ketua DPRD HST Jainuddin Bahrani, menyambut baik telah tertanganinya pengobatan Dahlia, pihaknya akan terus juga memantau perkembangan kesehatan Dahlia dan mendo'akan agar diberikan kesembuhan.
Sumbangan para donatur menurutnya sangat membantu untuk keperluan keluarga sehari-hari selama pengobatan di Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Relawan pendamping, Agup, pemberangkatan Dahlia bersama ibunya dan Riska, keluarga penampung Dahlia selama di Barabai, diantar menggunakan mobil ambulance Koalisi Cinta Banua dan telah tiba di RSUD Ulin Banjarmasin jam 14.00 Wita disambut Relawan dari Habar Banar 6+ Peduli, Dewi dan Sugi.
Menurut dia, pemberangkatan Dahlia sempat tertunda sehari, dikarenakan Dahlia sempat mengalami sakit lagi dan pihak keluarganya segera menghubungi Yazid Fahmi, tokoh masyarakat dari Koalisi Cinta Banua yang kemudian di bawa ke UGD RSHD Barabai untuk mendapatkan penangangan dan kondisinya kembali berangsur membaik.
Administrasi untuk pengobatan sudah lengkap, karena darurat , pelayanan pengobatan menggunakan fasilitas Jamkesda dan surat rujukan Rumah Sakit Barabai.
Selain itu, juga surat keterangan dari dinas kesehatan, untuk pengobatan di Banjarmasin, Dahlia dari keluarga tidak mampu ini akan mendapatkan bantuan dari BPJS.
Bidang Kepesertaan BPJS Barabai, Yuni, menjelaskan bahwa, setelah dilakukan pengecekan data ternyata Dahlia terdaftar sebagai salah satu warga penerima bantuan layanan kesehatan dari BPJS dan kartunya sudah ada dan telah didistrusikan melalui kepala desa, sehingga bisa digunakan untuk pengobatan selanjutnya.
Relawan dari Habar Banar 6+ Peduli, Dewi, mengatakan saat ini Dahlia belum dirawat inap dan rujukan langsung ke Poli Saraf RSUD Ulin Banjarmasin.
"Besok disuruh pagi ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin lagi, saya yang mendaftarkan pasien di poli sarafnya, sementara pasien Dahlia ditampung di rumah Bapak Sugi, Ketua Relawan dari Habar Banar 6+ Peduli, ",ujarnya.
Wakil Ketua DPRD HST Jainuddin Bahrani, menyambut baik telah tertanganinya pengobatan Dahlia, pihaknya akan terus juga memantau perkembangan kesehatan Dahlia dan mendo'akan agar diberikan kesembuhan.
Sumbangan para donatur menurutnya sangat membantu untuk keperluan keluarga sehari-hari selama pengobatan di Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017