Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batulicin-Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar rapat koordinasi guna membahas persiapan penyelenggaraan posko dan angkutan lebaran tahun 2025.
"Kami melibatkan PT Dharma Lautan Utama (DLU) Batulicin, PT Pelni Cabang Batulicin, Polres Tanah Bumbu dan instansi lainnya," Kepala KSOP Kotabaru - Batulicin, Taufan Eka Putra, di Batulicin Jumat.
Baca juga: DLU Banjarmasin rayakan HUT ke-49 Dharma Lautan Utama dengan donor darah
Taufan mengatakan, KSOP Batulicin juga menyiapkan strategi guna menghadapi lonjakan penumpang kapal selama periode mudik dan balik.
Menurut Taufan, lonjakan penumpang pada Lebaran 2025 diperkirakan meningkat hingga 10 persen secara nasional dibanding tahun sebelumnya. Di Tanah Bumbu jumlah penumpang arus mudik pada periode 2024 mencapai 1.000 penumpang lebih.
Salah satu titik yang diprediksi mengalami peningkatan yang cukup signifikan adalah Pelabuhan Kotabaru, terutama pada kapal Sabuk Nusantara 93.
"Jika melihat tren tahun 2024, terjadi peningkatan penumpang di Kotabaru, sehingga tahun ini kami mengantisipasi lonjakan dengan menambah trayek Sabuk Nusantara di travel satu," katanya.
KSOP juga akan berkoordinasi dengan Pelindo Kotabaru dan Pelindo Batulicin untuk mengalihkan penumpang ke Sabuk Nusantara 93 apabila kapasitas kapal utama penuh.
Di tengah tingginya antusiasme masyarakat untuk mudik, KSOP Kotabaru-Batulicin mengingatkan para pemudik untuk mengutamakan keselamatan dan kenyamanan dalam perjalanan.
"Saya mengimbau para pemudik agar berangkat dengan nyaman, membeli tiket di tempat resmi, dan tidak memaksakan diri naik kapal jika tiket sudah habis," pesan Taufan.
Baca juga: KSOP Batulicin siapkan lima kapal hadapi Natal 2024
Dia juga menegaskan pentingnya tidak memaksakan diri naik kapal dalam kondisi penuh, karena hal itu dapat membahayakan keselamatan penumpang.
"Keselamatan adalah yang utama. Jangan sampai memaksakan naik kapal yang sudah penuh, karena selain melanggar aturan, juga membahayakan diri sendiri dan orang lain," tutupnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025