Amuntai (Antaranews Kalsel) - Uang rupiah baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada 2016 didesain bukan hanya untuk dapat  dikenali masyarakat biasa tetapi juga dengan lebih mudah dikenali penyandang disabilitas seperti penyandang tuna netra. 

Asisten Manajer Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fakhrurraji di Paminggir, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Selasa mengatakan, Bank Indonesia memberikan layanan bantuan bagi penyandang tuna netra agar bisa mengenali keaslian uang rupiah edisi baru sesuai dengan jumlah nominal uang.

Bantuan bagi tuna netra ini, lanjut Fakhrurraji, bukan dalam bentuk huruf braille, melainkan berbentuk garis-garis yang sudah disepakati dengan perkumpulan tuna netra Indonesia.

Garis-garis tersebut diletakan ditepi uang kertas, sehingga jika diraba pada bagian tersebut, penyandang tuna netra mampu mengenali uang kertas rupiah yang asli dan berapa jumlah nominal uang.

Seiring kegiatan Sosialisasi keaslian uang rupiah di Kecamatan Paminggir, khususnya pengenalan edisi uang rupiah baru yang dikeluarkan pihak BI pada 2016, BI Kalsel juga melaksanakan layanan kas keliling yang melayani masyarakat untuk menukarkan uang lama atau uang rusak untuk ditukar dengan uang baru.

Hanya saja, BI terpaksan tidak bisa melayani penukaran uang kertas yang tingkat kerusakannya mencapai 50 persen atau uang yang diduga sengaja dirusak oleh pemiliknya.

Ketika berdialog dengan warga Desa Paminggir Seberang, warga mengharapkan pihak perbankan juga membuka kantor cabang di desa mereka yang terpencil agar masyarakat lebih mudah menabung dan menukarkan uang rupiah.

Menurut Fakhrurraji, Bank Indonesia membekali edisi uang kertas baru keluaran 2016 dengan beberapa pengaman agar tidak mudah dipalsukan, jumlah pengaman uang baru ini bertambah dibanding uang kertas edisi sebelumnya.

Beberapa tambahan pengaman uang kertas rupiah edisi baru seperti penambahan tinta tersembunyi dan garis-garis pengaman disisi kertas yang mudah terasa dengan diraba.

"Jika dulu uang kertas rupiah bisa dipalsukan karena bahan tinta yang terbuat dari fosfor atau porsene dijual bebas dipasaran, kini bahan tintanya sudah ditambah sehingga menghasilkan dua warna jika diterangi dengan sinar Ultra violet," ujar Fakhrurraji.

Fakhrurraji mengatakan, meski penampilan uang rupiah edisi baru sempat diragukan keamanannya oleh sebagian masyarakat, dibanding uang kertas rupiah edisi sebelumnya, namun jika diraba permukaan uang kertas edisi baru lebih banyak garis atau anasir pengaman, termasuk bantuan bagi penderita tuna netra pada sisi pinggir uang kertas.

Jika diraba, terangnya, terdapat perbedaan tingkat kekasaran permukaan kertas, khususnya pada bagian nominal uang dan gambar pahlawan yang hanya terlihat pada saat diterawang.

"Adanya tonjolan pada gambar pahlawan tersembunyi ini karena perbedaan ketebalan serat kapas untuk membentuk gambar tokoh pahlawan didalam uang kertas, bahkan jika dianasir dengan pensil gambar pahlawan ini bisa muncul karena perbedaan tebal kertas," paparnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017