Direktur Utama (Dirut) Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah menyebut Kantor Berita ANTARA sebagai representatif sejarah perjuangan dan perkembangan bangsa Indonesia.
Menurut dia, ANTARA merupakan bagian dari sejarah Indonesia karena sudah berdiri sejak 1937, sehingga menjadi suatu gambaran untuk melihat pencapaian dari masa ke masa terkait prestasi olahraga nasional, terutama di dunia olahraga seperti bola basket dari sisi pemberitaan.
Baca juga: Kantor Berita ANTARA-IBL jalin kerja sama strategis
"Dari jangkauan pemberitaan, jumlah pembaca ANTARA, menurut saya sangat melengkapi dari kebutuhan IBL untuk berkembang ke depannya," kata Junas usai menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Dirut Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di ANTARA Heritage Center (AHC), Jakarta, Jumat (10/1).
Ia menjelaskan, ANTARA memiliki rekam jejak informasi terkait perkembangan olahraga nasional dan hal itu juga bisa menjadi sumber daya yang menguntungkan secara ekonomi untuk kedua belah pihak.
"Jadi selain bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat lewat diseminasi informasi dan data, sisi potensi ekonomi juga bisa menguntungkan bagi keduanya," ujar Dirut IBL sejak 2019 tersebut.
Baca juga: ANTARA: Tanpa jurnalistik tak tahu peristiwa di belahan dunia
Lebih lanjut dia menjelaskan, sumber daya manusia ANTARA sangat mumpuni membantu IBL untuk berkembang dan membangun ekosistem industri olahraga secara utuh.
Sebab, dengan pemberitaan yang positif atau konstruktif, maka iklim ekonomi juga bisa bertumbuh dengan baik dan menguntungkan banyak pihak. Jadi bukan hanya untuk kedua belah pihak, keuntungan ekonomi juga bisa dirasakan pelaku UMKM dan pengelola klub, kata dia.
"ANTARA 'kan memiliki kantor biro di hampir seluruh provinsi di Indonesia, sehingga itu bisa menguntungkan tidak hanya pemberitaan, tetapi pembangunan ekosistem olahraga, khususnya di home base 14 klub peserta IBL," ujar dia.
Baca juga: Adaro dan ANTARA Kalsel berbagi dengan warga prasejahtera
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025
Menurut dia, ANTARA merupakan bagian dari sejarah Indonesia karena sudah berdiri sejak 1937, sehingga menjadi suatu gambaran untuk melihat pencapaian dari masa ke masa terkait prestasi olahraga nasional, terutama di dunia olahraga seperti bola basket dari sisi pemberitaan.
Baca juga: Kantor Berita ANTARA-IBL jalin kerja sama strategis
"Dari jangkauan pemberitaan, jumlah pembaca ANTARA, menurut saya sangat melengkapi dari kebutuhan IBL untuk berkembang ke depannya," kata Junas usai menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Dirut Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di ANTARA Heritage Center (AHC), Jakarta, Jumat (10/1).
Ia menjelaskan, ANTARA memiliki rekam jejak informasi terkait perkembangan olahraga nasional dan hal itu juga bisa menjadi sumber daya yang menguntungkan secara ekonomi untuk kedua belah pihak.
"Jadi selain bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat lewat diseminasi informasi dan data, sisi potensi ekonomi juga bisa menguntungkan bagi keduanya," ujar Dirut IBL sejak 2019 tersebut.
Baca juga: ANTARA: Tanpa jurnalistik tak tahu peristiwa di belahan dunia
Lebih lanjut dia menjelaskan, sumber daya manusia ANTARA sangat mumpuni membantu IBL untuk berkembang dan membangun ekosistem industri olahraga secara utuh.
Sebab, dengan pemberitaan yang positif atau konstruktif, maka iklim ekonomi juga bisa bertumbuh dengan baik dan menguntungkan banyak pihak. Jadi bukan hanya untuk kedua belah pihak, keuntungan ekonomi juga bisa dirasakan pelaku UMKM dan pengelola klub, kata dia.
"ANTARA 'kan memiliki kantor biro di hampir seluruh provinsi di Indonesia, sehingga itu bisa menguntungkan tidak hanya pemberitaan, tetapi pembangunan ekosistem olahraga, khususnya di home base 14 klub peserta IBL," ujar dia.
Baca juga: Adaro dan ANTARA Kalsel berbagi dengan warga prasejahtera
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirut IBL sebut ANTARA sebagai representatif sejarah Indonesia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025