PT Antang Gunung Meratus (PT AGM) berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pelatihan menjahit untuk santri lulusan Pondok Pesantren(Ponpes) Dalam Pagar (Dalpa) Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS).
Pelatihan ini diinisiasi PT AGM bagian dari komitmen PT AGM mendukung pengembangan keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat sekitar.
Selain itu, juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor empat, yaitu pendidikan berkualitas, dan nomor delapan, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
"Kita dari PT AGM berkomitmen terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat melalui program CSR yang berfokus pada pilar ekonomi dan pendidikan. Kami berharap program pelatihan menjahit ini dapat berkelanjutan dan semakin berdampak melalui evaluasi yang berkesinambungan," kata Widharto Ali, CSR Section Head PT AGM, mengutip pers rilis Humas PT AGM, di Kandangan, Senin.
Dijelaskan dia, pelatihan ini ditujukan khusus untuk santri lulusan Ponpes Dalpa, dan diikuti oleh delapan peserta.
Inisiatif ini didasarkan pada hasil asesmen bahwa pesantren memproduksi sendiri kebutuhan seragam santri, dengan rata-rata 1.000 gamis setiap tahun, namun masih kekurangan tenaga ahli dalam bidang menjahit.
Selama 20 hari, mulai dari 14 Oktober hingga 8 November 2024, para peserta dibimbing oleh instruktur dari BLK Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca juga: Pemkab HSS akan kaji rencana pengalihan jalan Malutu-Tambak
"Materi pelatihan yang disampaikan para narasumber kita meliputi dasar-dasar menjahit, teknik menggunting, pembuatan pola, hingga pembuatan pakaian gamis yang nantinya akan dipamerkan dalam acara penutupan pelatihan," terangnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalsel Irfan Sayuti, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara PT AGM dan BLK Kalsel dalam peningkatan keterampilan dan perekonomian di ponpes ini menjadi contoh positif bagi perusahaan lain.
"Semoga ke depannya, program serupa dapat terus berlanjut dan berkembang, termasuk bagi santriwati di Ponpes Dalpa,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Dalpa TGH Ahmad Syairazi, mengucapkan terima kasih kepada PT AGM yang telah memberikan pelatihan menjahit kepada santri.
"Kami berharap lulusan kami tidak hanya memiliki pengetahuan agama, tetapi juga keterampilan yang berguna untuk masa depan mereka,” ujarnya.
Adapun dalam penutupan pelatihan menjahit santri Pondok Pesantren Dalam Pagar Kandangan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala BLK Provinsi Kalimantan Selatan, pimpinan Ponpes Dalpa, dan perwakilan manajemen PT AGM.
Baca juga: Satgas Peti PT AGM dan Pamobvit Polda Kalsel rutin patroli cegah tambang ilegal
Selain penampilan hasil karya para peserta, pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan peralatan menjahit kepada Ponpes Dalpa sebagai bentuk dukungan PT AGM, dalam pengembangan keterampilan di pesantren.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024