Provinsi Sumatera Utara menunjukkan keperkasaannya di para-taekwondo Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah, dengan menempati peringkat pertama di klasemen akhir cabang olahraga tersebut.
Sumatera Utara meraih lima medali emas, dua perak, dan satu perunggu usai empat pertandingan final di auditorium UNS Surakarta, Jumat.
Sementara Jawa Barat menempati posisi kedua dengan torehan tiga emas, dua perak, dan satu perunggu.
Sementara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat dengan sama-sama mengoleksi satu emas.
Jawa Tengah sedikit lebih baik dibanding Yogyakarta karena meraih lebih banyak meraih perunggu.
Pelatih tim para-taekwondo Provinsi Sumatera Utara Bibi Wijaya mengatakan raihan ini sesuai target awal yang ditetapkan.
"Para-taekwondo sudah dipersiapkan sejak dua tahun lalu, namun untuk pemantapan atlet yang akan diturunkan sudah dipastikan enam bulan sebelum pertandingan," katanya.
Baca juga: Peparnas 2024 - Jawa Tengah kokoh di puncak klasemen, Kalsel ketujuh
Menurut dia, 10 atlet yang diturunkan di para-taekwondo ini menunjukkan performa yang baik.
Ia mengatakan jalan untuk melahirkan atlet-atlet untuk cabang olahraga yang baru dipertandingkan di Peparnas ini masih cukup panjang.
"Oleh karena itu, ke depan harus dipersiapkan dengan lebih baik," katanya.
Sementara pelatih tim para-taekwondo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Budi Setiadi Ibrahim mengaku puas dengan raihan anak asuhnya di cabang olahraga yang baru pertama dipertandingkan di Peparnas ini.
"Raihan satu emas ini sesuai dengan target awal," katanya.
Ia mengakui keperkasaan Sumatera Utara dan Jawa Barat di cabang para taekwondo.
"Persiapan kedua provinsi itu jauh lebih lama. Sementara masing-masing daerah belum mengetahui kekuatan masing-masing," katanya.
Baca juga: Atlet rela beralih ke para-taekwondo untuk tampil di Peparnas Solo
Baca juga: Persiapan singkat Eirene Yosepine berbuah emas dari para-taekwondo
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Hernawan Wahyudono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024