Panitia pelaksana International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2024 menyatakan ajang balap sepeda Tour de Ijen tahun ini menjadi paling "brutal" karena seratusan atlet sepeda dari berbagai negara itu seluruhnya dinilai siap adu kecepatan.


"Selama saya menjadi panitia TdBI sejak 2012 dan tahun ini adalah ajang kesembilan menjadi yang paling keras dan brutal karena semua tim dan atlet-atlet pada siap (bertanding)," kata Ketua Panitia ITdBI 2024 Guntur Priambodo di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, ada beberapa atlet yang dibawa oleh tim kontinental dan mereka memiliki kekuatan yang berbeda (tak selevel) dengan atlet-atlet lainnya.

Sehingga, kata Guntur, atlet sepeda yang memiliki kekuatan berbeda tersebut menjadi pemicu pembalap lainnya untuk terus beradu kecepatan di sepanjang rute kejuaraan Tour de Ijen tahun ini.

"Jadi atlet lainnya yang kekuatannya di bawahnya terus tertarik mengayuh dengan cepat dan memaksimalkan kemampuannya," kata dia.

Guntur menceritakan, pada etape kedua balap sepeda ITdBI 2024 sebanyak 20 tim pembalap dari luar dan dalam negeri mulai dari start di Pantai Pancur, Taman Nasional Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo langsung "gass" hingga garis finis di Kantor Bupati Banyuwangi.

"Jadi, semua atlet sejak dari start dan sepanjang rute 153 kilometer pada etape kedua hari ini, tidak ada speed rendah sampai garis finis," ucap dia.

Guntur mengatakan, pada etape dua balap sepeda Tour de Ijen ini sempat terjadi tabrakan pada kilometer 40 sebelum garis finis, karena para pembalap tersebut terus beradu kecepatan untuk menjadi yang tercepat.

Baca juga: Pembalap Martin Laas juarai etape dua ITdBI 2024 di Banyuwangi

"Memang terjadi crash tadi dan ada satu orang atlet kita (atlet Indonesia) yang tidak bisa melanjutkan perlombaan," katanya.

Pada etape dua ITdBI 2024, pembalap sepeda dari berbagai negara itu masih disuguhi rute yang relatif datar dan ada satu tanjakan (king of mountain).

Pembalap Martin Laas dari Ferei Quick-Panda Podium Mongolia Team menjuarai etape kedua.

Pembalap asal Estonia itu menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 46 detik (3:20:46) setelah beradu kecepatan dengan pembalap M Izzat Abdul Halil dari Malaysia Pro Cycling yang menduduki posisi kedua, diikuti pembalap Tery Yudha Kusuma dari Kelapa Gading Bikers (Indonesia).

Pembalap kelas dunia itu akan kembali beradu kecepatan etape tiga pada Rabu (24/7) dan etape empat (terakhir) dengan rute makin berat karena banyak tanjakan.

Baca juga: Seratusan pembalap adu cepat pada etape dua ITdBI Banyuwangi
Baca juga: Ryan Cavanagh menangi balap sepeda ITdBI 2024 etape pertama

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Eka Arifa Rusqiyati





 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024