Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan H Hasanuddin Murad mengatakan, meski sisa jabatan tinggal 11 bulan lagi, motivasi untuk mengabdikan diri kepada banua seakan tak pernah surut.

"Walau sisa jabatan saya masih 11 bulan berjalan namun langkah ke depan untuk kelanjutan pembangunan pertanian tetap merupakan tanggungjawab kita bersama agar pertanian bisa lebih maju dan lebih baik," katanya dalam acara Mimbar Sarasehan/Temu Teknis Bupati Batola dengan Petani dan Penyuluh Pertanian se-Batola di lokasi Perkebunan Jeruk Desa Simpang Jaya, Kecamatan Wanaraya, Rabu (14/12).

Pada Mimbar Sarasehan/Temu Teknis yang juga dihadiri Sekdakab Batola Ir H Supriyono, Plt Kadis BKPP Batola Masradin, Camat Wanaraya Sunarno  dan Forkopincam tersebut,  bupati mengungkapkan, pertemuan tergolong penting dalam mencarikan solusi pemikiran untuk kemajuan pertanian ke depan.

"Karenanya dalam kesempatan yang baik ini mari kita perbincangkan apa saja yang terkait peningkatan pertanian ke depan," ungkapnya.

Mantan Dosen Fakultas Hukum ULM Banjarmasin itu mengakui, pengelolaan bidang pertanian tergolong kompleks tantangannya mengingat permasalahan yang muncul beragam belum lagi kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

Di sisi lain, sebut dia, petani saat ini semakin pintar, kritis, dan paham akan hak-hak yang menuntut kemampuan pemerintah dalam memberikan pelayanan dan fasilitasi terbaik bagi mereka.

Walau pun pelayanan terbaik tersebut tidak pernah memberi kepuasan, sebut dia,  namun selaku aparat harus tetap berusaha semaksimal mungkin.

Selama Sembilan  tahun memimpin Batola, banyak kemajuan pertanian yang telah dilaksanakan Hasanuddin Murad.

Bukan saja infrastruktur, penyuluhan, obat-obatan pertanian, termasuk handtracktor dan pemberian pupuk bersubsidi tanpa bunga.

Lebih lanjut Hasanuddin Murad mengemukakan,   sebelum akhir jabatannya  sebagai Bupati Barito Kuala  kabupaten tersebut harus memiliki 1.000 handtraktor untuk menunjang keberhasilan pertanian.
     
"Saat ini sudah tercapai 800 handtraktor yang telah diberikan kepada para petani, tinggal 200 lagi yang harus dipenuhi," ucapnya.
 
Selain handtraktor, terang dia, pihaknya juga telah menyalurkan  pupuk bersubsidi untuk petani di daerah itu sejak tahun 2009 sampai sekarang berkisar Rp99 miliar.  
   
Untuk pupuk bersubsidi, sebut dia, saat ini pihaknya sedang memikirkan formulanya, baik  dalam bentuk pinjaman atau dalam bentuk lainnya yang dianggap paling tepat  sesuai landasan hukum agar tidak bertentangan dengan ketentuan.
     
Pertemuan Bupati Hasanuddin Murad dengan para petani dan penyuluh ini juga diisi dialog terkait permasalahan penyuluhan dan pertanian termasuk kebutuhan sarana penunjang untuk kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan.  

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016