Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyiapkan obat-obatan untuk jamaah calon haji sebanyak 62 ton yang keseluruhannya didatangkan dari Tanah Air.
"Ada kebutuhan obat yang sifatnya vital, ada esensial dan non esensial. Kalau vital itu ada penambahan sekitar 20 persen, vital misalnya jantung tambah 20 persen, esensial 20 persen, dan vitamin cukup 5 persen," ujar Kepala Seksi Kesehatan KKHI Madinah Muhammad Firdaus di Madinah, Senin.
Firdaus mengatakan pengadaan kebutuhan obat-obatan ini sudah memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhan obat yang diperlukan.
Stok 62 ton itu berasal dari stok tahun 2023, termasuk kebutuhan obat di tahun 2024. Sisanya dilakukan stok opname lagi untuk kebutuhan di 2025.
Baca juga: Jamaah calon haji wajib waspada jika tak ingin selalu buang air kecil
Baca juga: Kanwil Kemenag Sumsel tingkatkan layanan kesehatan JCH Kloter 2
Menurut dia, penyakit yang paling banyak diderita tahun lalu adalah hipertensi, lalu gangguan dislipidemia, seperti gangguan lemak dan kolesterol, lalu diabetes mellitus.
Di samping itu, di KKHI terdapat fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang memiliki 10 tempat tidur, ruang High Care Unit (HCU) dengan kapasitas delapan tempat tidur.
Lalu, ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang masing-masing berkapasitas 18 tempat tidur. KKHI juga menyediakan ruang khusus psikiatri yang memiliki delapan tempat tidur.
"Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa. Penapisan untuk psikiatri dimulai di tanah air, tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul," ujar Firdaus.*
Baca juga: Hal-hal yang mesti disiapkan penderita diabetes sebelum berangkat haji
Baca juga: Calon haji dengan diabetes mesti atur makan agar gula darah stabil
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024