Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra Kalimantan Selatan (Kalsel) "belum bicara" soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.

 

*Nantilah sesudah pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres), baru kita bicara soal Pilkada," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Kalsel Hj Mariana di di sela-sela halal bihalal di Banjarmasin, Ahad..

 

Namun, Mariana yang akrab dengan sapaan Hajjah Ana mengaku, dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel cuma Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang bisa mengusung sendiri bakal calon (balon) kepala daerah atau Bupati/Waki Kota.

 

"Cuma Tala Gerindra bisa menjadi Ketua DPRD setempat atau bisa mengosong balon Bupati sendiri, jika tidak ingin berkoalisi," ujar Hj Ana menjawab Antara Kalsel seraya menyatakan, untuk bicara figur nanti dulu.

 

Hj Ana yang juga Wakil Ketua DPRD Kalsel dan terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu legislatif Februari lalu mengakui perolehan Gerindra untuk 13 kabupaten/kita cukup bervariasi, tapi masih cukup stabil.

 

Oleh karenanya, dalam menghadapi Pilkada serentak November mendatang, kemungkinan Gerindra harus berkoalisi, kendati bisa mengusung sendiri, tegas putri almarhum H Abidin HA (pendiri/Ketua Partai Gerindra Kalsel.

 

Mengenai pengganti dirinya sebagai Wakil Ketua DPRD Kalsel, dia menyebutkan yaitu HM Alpya Rakhman yang kini Sekretaris DPD Gerindra provinsi setempat.

 

Hasil Pemilu Legislatif 2024, Gerindra kembali mendapat jatah kedudukan unsur pimpinan DPRD Kalsel, sedangkan Ketua Dewannya tetap dari Partai Golkar sebagai pemenang.

 

Pada Pemilu 2019 dari 55 keanggotaan DPRD Kalsel untuk Gerindra mendapat delapan kursi dan hasil Pemilu 2024 menurun jadi tujuh orang, tapi tetap mendapat jatah Wakil Ketua Dewan provinsi setempat.



 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024