Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor  atau Paman Birin, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, mengirimkan bantuan logistik dan perahu karet ke Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Bantuan untuk masyarakat terdampak banjir itu, diserahkan oleh Kepala BPBD Kalsel, Raden Suria Fadliansyah di posko induk penanganan banjir Kabupaten HSU, pada Selasa malam.

"Dalam setiap arahan di acara pertemuan dengan unsur SKPD, gubernur  selalu mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman banjir dan bencana alam. Salah satunya tanggap dan cepat dalam memberikan bantuan ," terang Suria saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu.

Baca juga: Anggota Koramil 1001-01/Juai bantu warga binaan hadapi banjir

Dikatakan  Suria bantuan logistik  untuk Kabupaten HSU merupakan bantuan lanjutan setelah bantuan serupa juga diserahkan ke BPBD Kabupaten HSU.

Suria menambahkan, selain bantuan logistik pihaknya juga memberikan bantuan salep anti kutu air dari UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan Provinsi Kalsei Dinas Kesehatan Kalsel,  yang jselama ini juga aktif membantu masyarakat terdampak.banjir.

Didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bambang Dedi M dan Kabid Kedaruratan dan Logistik Pormadi serta Kepala BPBD Kabupaten HSU Samrani, Suria Fadliansyah juga meninjau secara langsung lokasi  banjir di sejumlah desa HSU, antara lain Desa Sungai Turak dan Desa Kuangan Kecamatan Amuntai Utara.

Kepala BPBD Kabupaten Hulu Sungai Utara Samrani mengucapkan terima kasih atas respon cepat Pemprov Kalsel dalam membantu masyarakat terdampak banjir di Kabupatenn HSU.

Hampir sebagian besar di desa Kabupaten HSU, lanjutnya, saat ini terdampak banjir seiring meningkatnya intensitas hujan dalam sepekan terakhir.

"Terima.kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan atas bantuan selama ini dalam.melakukan mitigasi dan penanganan bencana," ucap Samrani.

Sementara itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi ancaman bencana  banjir angin puting beliung dan longsor  di Kalimantan Selatan BPBD Kalsel meningkatkan kesiapsiagaan.

Salah satu langkah antisipatif dengan menambah puluhan early warning system (EWS) atau alat peringatan dini bencana di berbagai lokasi  rawan bencana banjir.

EWS berfungsi untuk memberitahukan akan timbulnya kejadian alam berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.

Baca juga: 100 TPS di Kabupaten Rokan Hilir terendam

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Bambang Dedi Mulyadi mengatakan, sebanyak 34 EWS dipasang di titik yang dianggap rawan bencana, seperti di Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Banjar, Tanah Bumbu, hingga Kotabaru.

“EWS disebar di 32 desa dan 10 kecamatan di Kalimantan Selatan. Sejumlah titik tersebut yakni dua unit di Hulu Sungai Tengah, Tabalong dan Balangan, empat unit di Kabupaten Banjar, dan tiga unit di Hulu Sungai Utara dan Kotabaru, lalu, lima unit di Tapin, satu di Hulu Sungai Selatan, dan enam di Tanah Bumbu. Sementara, Tanah Laut menjadi kabpaten paling banyak dipasang EWS yakni sebanyak tujuh unit,” jelasnya Bambang.

BPBD Kalsel juga memaksimalkan fungsi peringatan dini bencana agar dampak bencana di masyarakat bisa diminimalisir.

Bambang menambahkan dengan  terpasangnya  EWS, kemungkinan terjadi bencana banjir dapat diketahui lebih dini.

“BPBD Kalsel  menerapkan pemberitahuan berjenjang  peringatan dini bencana mulai BPBD Kabupaten Kota, kemudian diteruskan ke tingkat Kecamatan, hingga tingkat desa/kelurahan,” kata Bambang.

Selain itu dalam rangka membangun kesiapsiagaan bencana, BPBD Kalsel juga melakukan sinkronisasi data kebencanaan.

“Dengan data yang valid dan update, maka akan mempercepat  langkah dan regulasi penanganan bencana di lapangan sehingga dampak akan bencana alam akan dapat diminimalisir,” kata Bambang.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024