Rombongan pemeran film "Ancika, Dia yang bersamaku 1995" bakal hadir dalam rangka "roadshow" di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Minggu (14/1) esok.

“Yang jelas pada 14 Januari, artis dari film Ancika 1995 akan datang menyapa penggemar untuk 'meet and greet' di Kota Banjarmasin,” kata Produser Film Ancika 1995 melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Sabtu.

Baca juga: Film Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari resmi ditayangkan

Budi menuturkan masyarakat dari kalangan pecinta filmi di Indonesia menyambut positif film Ancika 1995 termasuk warga Kota "Seribu Sungai" Banjarmasin.

Budi menjelaskan Film Ancika mengambil cerita dari buku bertajuk “Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995” karya Pidi Baiq yang digarap bersama rumah produksi asal Kalimantan Selatan Enam Sembilan Production.
 
Menurut Budi, jumlah penonton film lanjutan dari sosok Dilan tersebut menembus 163.811 penonton pada penayangan perdana.

“Tentu saja itu pencapaian yang membanggakan bagi Enam Sembian production, dan tentu saja dengan MD picture selaku promotion dan distribusi film, bahkan berdasarkan info MD Puctur menambah layer di sejumlah bioskop,” tutur Budi.

Budi juga menjelaskan Film Ancika ini berbeda dari film Dilan sebelumnya mulai dari para pemain, cerita hingga masa yang menggambarkan Dilan sudah dewasa.

Baca juga: Pelajar di Banjarmasin antusias nonton bareng film "Langara"

Budi mengungkapkan hampir seluruh pemeran film tersebut merupakan pemain baru, seperti Ancika diperankan oleh Zee JKT48, dan Arbani Yasiz sebagai Dilan.

Lebih lanjut, Budi menceritakan Ancika Mehrunisa (Zee JKT48) merupakan tokoh film yang cerdas, kuat, punya pendirian kuat, agak judes, namun seorang wanita yang cantik dan banyak diperebutkan lelaki, sedangkan Dilan yang digambarkan telah dewasa.

“Jika anda nonton film ini dijamin bakal baperan, gemesin, keren lah pokoknya, lucunya juga banyak, romantisme, rayuan Dilan yang luar biasa bisa anda saksikan,” ungkap Budi.

Budi menambahkan karya ini merupakan salah satu kontribusi Kalimantan Selatan pada dunia perfilman nasional, karena sejauh ini barometer film hanya berkutat pada daerah Jawa.

“Enam Sembilan Production yang lahir di Kalsel, ingin Kalsel berkontribusi besar, kita punya potensi mengembangkan itu,” ucap Budi.

Menurut Budi, bukan hal mustahil, Kalsel bisa menjadi pusat perfilman di daerah Indonesia bagian timur,  terlebih saat ini Kalsel merupakan pintu gerbang Ibu Kota Nusantara ( IKN) Kalimantan Timur.

“ Jangan sampai IKN ada terus kita tetap jadi penonton, kalo kita tidak memulai dari sekarang kita tetap jadi penonton terus” ujar Budi.

Baca juga: Gubernur Kalsel ikut main di film "Langara" yang resmi diluncurkan hari ini

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024