Bupati Balangan Abdul Hadi mengatakan untuk pengerjaan proyek yang gagal dilaksanakan pada 2023 sudah diantisipasi dengan penganggaran kembali pada 2024 yang akan dikerjakan awal tahun.
“Perencanaan sudah kami lakukan pada akhir tahun 2023 dan pengerjaan yang tertunda dilaksanakan pada awal tahun 2024, kami optimis semua pekerjaan bisa selesai sesuai dengan rencana,” kata Abdul Hadi di Balangan, Rabu.
Baca juga: Tiga Proyek RTH Kotabaru Gagal Terealisasi
Abdul Hadi menambahkan, pada tahun 2023 lalu pihaknya telah melaksanakan proyek strategis untuk mewujudkan janji pemerintah daerah dalam penataan Kota Paringin, yang mana sebanyak sepuluh proyek strategis tersebut mendapat pendampingan langsung dari Kejari Balangan.
Sementara itu Kajari Balangan Fajar Gurindro mengungkapkan, sejak awal proses pengerjaan proyek strategis sudah dilakukan pendampingan.
Fajar melanjutkan, jika ada kendala juga dilakukan Show Cause Meeting (SCM) untuk meminta pertanggungjawaban dari pekerja mengenai alasan dan kendala selama proses pengerjaan.
“Ada beberapa proyek pengerjaan yang sudah dilakukan hingga SCM tiga dan menghindari kerugian daerah maka dilakukan pemutusan kontrak,” ungkap Kajari.
Selain itu ujar Fajar, ada pula yang melakukan Contract Change Order (CCO) sehingga membuat proses pengerjaan pembangunan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Menurut Fajar dengan adanya CCO juga dilakukan pertimbangan apakah masih bisa dilanjutkan, jika memang memungkinkan diberikan waktu untuk melanjutkan pengerjaan.
Terakhir Kajari berharap, pada proses pembangunan ditahun 2024 diharapkan proses pengerjaan sesuai dengan rencana dan masih akan melakukan pendampingan sehingga tidak ada kerugian negara.
Sebagaimana diketahui, dari 10 proyek strategis yang dilakukan pemutusan kontrak adalah Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Tarangan Kecamatan Paringin Selatan dengan anggaran sekitar Rp15 miliar, pembangunan Relokasi Pujasera di belakang Pasar Modern Adaro Kecamatan Paringin dengan anggaran sekitar Rp9,8 miliar, dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Komplek Islamic Center dengan anggaran sekitar Rp8,9 miliar.
Kemudian dua proyek yang masih dilanjutkan dengan denda yaitu peningkatan Jalan Kembar Bundaran Pasar Paringin, Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Baruh Bahinu dan Penataan Kawasan Terminal Paringin yang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan progres pembangunan.
Terakhir sebanyak empat proyek strategis lainnya yang sudah Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima, adalah pekerjaan Pembangunan Asrama Putra dan Pengelola Istana Anak Yatim, Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Tanah Habang Kiri, Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Baramban dan Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Matang Lurus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Perencanaan sudah kami lakukan pada akhir tahun 2023 dan pengerjaan yang tertunda dilaksanakan pada awal tahun 2024, kami optimis semua pekerjaan bisa selesai sesuai dengan rencana,” kata Abdul Hadi di Balangan, Rabu.
Baca juga: Tiga Proyek RTH Kotabaru Gagal Terealisasi
Abdul Hadi menambahkan, pada tahun 2023 lalu pihaknya telah melaksanakan proyek strategis untuk mewujudkan janji pemerintah daerah dalam penataan Kota Paringin, yang mana sebanyak sepuluh proyek strategis tersebut mendapat pendampingan langsung dari Kejari Balangan.
Sementara itu Kajari Balangan Fajar Gurindro mengungkapkan, sejak awal proses pengerjaan proyek strategis sudah dilakukan pendampingan.
Fajar melanjutkan, jika ada kendala juga dilakukan Show Cause Meeting (SCM) untuk meminta pertanggungjawaban dari pekerja mengenai alasan dan kendala selama proses pengerjaan.
“Ada beberapa proyek pengerjaan yang sudah dilakukan hingga SCM tiga dan menghindari kerugian daerah maka dilakukan pemutusan kontrak,” ungkap Kajari.
Selain itu ujar Fajar, ada pula yang melakukan Contract Change Order (CCO) sehingga membuat proses pengerjaan pembangunan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Menurut Fajar dengan adanya CCO juga dilakukan pertimbangan apakah masih bisa dilanjutkan, jika memang memungkinkan diberikan waktu untuk melanjutkan pengerjaan.
Terakhir Kajari berharap, pada proses pembangunan ditahun 2024 diharapkan proses pengerjaan sesuai dengan rencana dan masih akan melakukan pendampingan sehingga tidak ada kerugian negara.
Sebagaimana diketahui, dari 10 proyek strategis yang dilakukan pemutusan kontrak adalah Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Tarangan Kecamatan Paringin Selatan dengan anggaran sekitar Rp15 miliar, pembangunan Relokasi Pujasera di belakang Pasar Modern Adaro Kecamatan Paringin dengan anggaran sekitar Rp9,8 miliar, dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Komplek Islamic Center dengan anggaran sekitar Rp8,9 miliar.
Kemudian dua proyek yang masih dilanjutkan dengan denda yaitu peningkatan Jalan Kembar Bundaran Pasar Paringin, Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Baruh Bahinu dan Penataan Kawasan Terminal Paringin yang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan progres pembangunan.
Terakhir sebanyak empat proyek strategis lainnya yang sudah Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima, adalah pekerjaan Pembangunan Asrama Putra dan Pengelola Istana Anak Yatim, Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Tanah Habang Kiri, Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Baramban dan Rekonstruksi Jalan Longsor Desa Matang Lurus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024