Pasangan ganda putra para-bulu tangkis SL3-SL4 Indonesia Dwiyoko/Fredy Setiawan harus puas membawa pulang medali perak setelah kalah dari wakil India Nitesh Kumar/Tarun pada laga final Asian Para Games 2022 Hangzhou, Jumat.
Dwiyoko/Freddy menelan kekalahan dari Kumar/Tarun setelah melalui rubber game dengan skor akhir 21-9, 19-21, 20-22 di Binjiang Gymnasium, China, akibat kehilangan konsentrasi di poin-poin kritis pada gim pamungkas.
"Kami kehilangan konsentrasi di set ketiga, di poin 16-16, dimana harusnya kami dapat nilai dan konsentrasinya sudah full lagi, tapi wasit menyatakan ada touch (kok mengenai raket atau tubuh pemain), padahal kami tidak ada yang merasa. Bahkan lawan juga tidak merasa. Hal itu membuat kami jadi kurang tenang mainnya," jelas Dwiyoko saat ditemui usai pertandingan.
Baca juga: Dheva atasi drama rubber game dan pastikan emas di APG Hangzhou
"Kendala sebenarnya tidak ada. Cuma karena konsentrasi hilang di momen tadi. Saya juga sempat emosi, jadi hilang fokus juga," ujar Fredy menambahkan.
Adapun sebenarnya Dwiyoko/Fredy memegang kontrol permainan pada tiga gim. Terutama pada gim pertama, pasangan Indonesia tampil agresif dan begitu dominan hingga menang telak 21-9 atas wakil India.
Pada gim kedua dan ketiga, keduanya sama-sama berjuang memperebutkan poin dengan sengit. Beberapa kali papan skor menunjukkan angka yang sama, dan di gim pamungkas, Dwiyoko/Fredy juga memaksakan deuce.
"Kami mencoba satu-satu, meraih poin satu-satu. Kami juga sempat ketinggalan dan cepat kembalikan fokus lagi," kata Fredy.
Dengan ini, maka tim Para bulu tangkis Indonesia telah mengumpulkan tiga medali emas, lima perak, dan empat perunggu di Asian Para Games 2022 Hangzhou.
Di sisi lain, Skuad Merah Putih sendiri ditargetkan mampu finis dalam 10 besar Asian Para Games edisi keempat itu, dengan raihan 19 medali emas, 23 perak, dan 25 perunggu.
Baca juga: Leani/Hikmat menangkan laga "All Indonesian Final" di APG 2022
Baca juga: Dominasi Rina/Subhan buahkan emas perdana Para bulu tangkis
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Roy Rosa Bachtiar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023