Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) Kalimantan Selatan menyosialisasikan program Merdeka Belajar Kemendikbudristek RI, yakni “Tansisi PAUD menuju sekolah dasar (SD) yang menyenangkan”.
“Kegiatan ini merupakan respon pemkab terkait maraknya orang tua mendaftarkan anak ke SD tanpa mengikuti PAUD," kata Bupati HST Aulia Oktafiandi di Barabai, Kalimantan Selatan, Selasa.
Baca juga: Kemendikbudristek : HST serius tingkatkan SDM lewat penguasaan bahasa asing
Aulia menuturkan program PAUD memiliki peran besar terhadap perkembangan pendidikan anak.
“Pada jenjang PAUD anak dimatangkan memiliki kemampuan dasar yakni membaca, menulis dan berhitung,” ucapnya.
Ia menuturkan kemampuan dasar tersebut harus dimiliki anak saat mendaftar di SD agar mampu beradaptasi mengikuti tahap pembelajaran yang lebih tinggi.
Dia mengungkapkan dalam dunia pendidikan anak usia dini, kerap terjadi salah paham terkait kemampuan dasar yang harus dimiliki anak.
Menurut Aulia, untuk menumbuhkan kemampuan dasar pada anak usia dini harus dilakukan dengan cara bertahap dan menyenangkan guna tercapainya program pembelajaran yang efektif.
Lebih lanjut, ketidaksinambungan pembelajaran tingkat PAUD menuju SD dapat diatasi melalui program Transisi PAUD-SD yang menyenangkan.
Baca juga: Kasus stunting harus menjadi perhatian bersama
Ia mengatakan pula melalui program tersebut anak dapat mengikuti pembelajaran yang lebih optimal guna meningkatkan perkembangan kemampuan anak usia dini.
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten HST Cheri Bayunu Budjang, yang juga merupakan istri Bupati HST mengatakan perlunya penguatan kapasitas tenaga pendidik PAUD untuk mendukung program Transisi PAUD-SD.
“Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para tenaga pendidik agar dapat membentuk karakter anak usia dini dengan baik,” katanya.
Cheri juga berharap para peserta kegiatan sosialisasi dapat mengetahui dan memahami program Merdeka Belajar pada tingkatan anak usia dini.
Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) HST Muhammad Anhar menyebutkan kegiatan sosialisi tersebut untuk menghilangkan tes membaca, menulis dan menghitung pada masa penerimaan siswa baru jenjang SD.
“Lebih tepatnya pengenalan lingkungan sekolah,” ucapnya.
Dia berharap setelah kegiatan sosialisasi tersebut, pemerintah setempat dapat memberikan solusi terbaik dalam mengatasi sistem pembelajaran dan membangun pondasi kuat bagi anak usia dini di Hulu Sungai Tengah.
Baca juga: Cheri BB dikukuhkan sebagai Bunda Paud Kabupaten HST
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Kegiatan ini merupakan respon pemkab terkait maraknya orang tua mendaftarkan anak ke SD tanpa mengikuti PAUD," kata Bupati HST Aulia Oktafiandi di Barabai, Kalimantan Selatan, Selasa.
Baca juga: Kemendikbudristek : HST serius tingkatkan SDM lewat penguasaan bahasa asing
Aulia menuturkan program PAUD memiliki peran besar terhadap perkembangan pendidikan anak.
“Pada jenjang PAUD anak dimatangkan memiliki kemampuan dasar yakni membaca, menulis dan berhitung,” ucapnya.
Ia menuturkan kemampuan dasar tersebut harus dimiliki anak saat mendaftar di SD agar mampu beradaptasi mengikuti tahap pembelajaran yang lebih tinggi.
Dia mengungkapkan dalam dunia pendidikan anak usia dini, kerap terjadi salah paham terkait kemampuan dasar yang harus dimiliki anak.
Menurut Aulia, untuk menumbuhkan kemampuan dasar pada anak usia dini harus dilakukan dengan cara bertahap dan menyenangkan guna tercapainya program pembelajaran yang efektif.
Lebih lanjut, ketidaksinambungan pembelajaran tingkat PAUD menuju SD dapat diatasi melalui program Transisi PAUD-SD yang menyenangkan.
Baca juga: Kasus stunting harus menjadi perhatian bersama
Ia mengatakan pula melalui program tersebut anak dapat mengikuti pembelajaran yang lebih optimal guna meningkatkan perkembangan kemampuan anak usia dini.
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten HST Cheri Bayunu Budjang, yang juga merupakan istri Bupati HST mengatakan perlunya penguatan kapasitas tenaga pendidik PAUD untuk mendukung program Transisi PAUD-SD.
“Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para tenaga pendidik agar dapat membentuk karakter anak usia dini dengan baik,” katanya.
Cheri juga berharap para peserta kegiatan sosialisasi dapat mengetahui dan memahami program Merdeka Belajar pada tingkatan anak usia dini.
Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) HST Muhammad Anhar menyebutkan kegiatan sosialisi tersebut untuk menghilangkan tes membaca, menulis dan menghitung pada masa penerimaan siswa baru jenjang SD.
“Lebih tepatnya pengenalan lingkungan sekolah,” ucapnya.
Dia berharap setelah kegiatan sosialisasi tersebut, pemerintah setempat dapat memberikan solusi terbaik dalam mengatasi sistem pembelajaran dan membangun pondasi kuat bagi anak usia dini di Hulu Sungai Tengah.
Baca juga: Cheri BB dikukuhkan sebagai Bunda Paud Kabupaten HST
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023