Barabai, (Antaranews Kalsel) - Tim Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, terus berupaya memantau sejumlah pasar tradisional untuk memastikan tidak ada barang kedaluwarsa yang masih diperjualbelikan.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan HST Said Mahdi di Barabai, Selasa, mengatakan bahwa sidak ke Pasar Keramat Barabai.

Sidak, tambah dia, dengan melibatkan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Satpol PP, juga kepolisian serta pihak Setda Bagian Ekonomi.

"Tim Pengawas melakukan sidak untuk mengecek makanan kedaluwarsa di beberapa pasar tradisional dengan mendatangi sejumlah toko dan pedagang sembako, baik makanan maupun minuman," katanya.

Selain melakukan pemantauan terhadap peredaran makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi, tim juga melakukan pemantauan harga sejumlah kebutuhan pokok.

"Pemantauan harga sembako juga kami lakukan untuk mengetahui apakah harga sembako stabil atau mengalami penaikan," kata Kasi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perdagangan Gusti Rohani.

Dalam sidak kali ini, tim pengawas tidak menemukan makanan atau minuman yang kedaluwarsa. Namun, ada beberapa pedagang yang masih menjual makanan yang kemasannya sudah mulai lusuh.

Setelah melakukan sidak, tim juga melakukan sidak ke beberapa pabrik penggilingan pentol/bakso untuk mengetahui apakah pemilik penggilingan pentol masih menggunakan bahan berbahaya, seperti borax untuk membuat pentol.

"Dari empat buah pabrik yang didatangi, tidak ada pembuat pentol yang menggunakan bahan berbahaya lagi, artinya mereka sadar akan bahaya borax maupun formalin," kata H.M. Yuserani.

Anggota tim dari Dinas Kesehatan, Ummi Laili mengungkapkan bahwa dari hasil kunjungan ke beberapa pabrik, hampir semua pabrik penggilingan pentol, tempatnya kurang higienis dan kurang bersih.

"Kalau sesuai dengan standar, sebuah pabrik produksi itu tempatnya harus bersih dan higienis. Lantainya harus pakai keramik dan tempat atau meja untuk memproduksinya pakai aluminium," katanya.

Ia berharap para pengusaha pembutan pentol bakso tersebut segera mengeramik lantai tempat usaha mereka.

Pewarta: M.Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016