Sleman, (Antaranews Kalsel) - Pelaku wisata "Lava Tour" di Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyambut baik adanya "Tetenger Erupsi Merapi 2010", namun jaraknya yang cukup jauh menyulitkan untuk dijadikan trek jip wisata.

"Memang 'Tetenger Erupsi Merapi' disambut baik masyarakat, ada objek wisata baru. Tapi sepertinya jip yang akan rugi kalau hanya 'tetenger' saja yang dijadikan tujuan 'lava tour'," kata Camat Cangkringan Edy Sriharmanta di Sleman, Jumat.

Menurut dia, sampai saat ini belum ada jip wisata atau motor trail wisata dari pelaku wisata "Lava Tour" yang mampir ke "Tetenger Erupsi Merapi",  meski telah selesai dibangun.

"Memang nampaknya terlalu jauh dengan rute-rute yang selama ini ada, baik itu di Kinahrejo, Umbulharjo maupun Kaliadem, Kepuharjo," katanya.

Ia mengatakan perlu ada suatu objek wisata penunjang yang bisa menambah pilihan pelaku maupun wisatawan yang berdekatan dengan "Tetenger Erupsi Merapi".

"Kalau potensi yang terletak di Dusun Bakalan itu, ada sisa material erupsi Merapi yang masih utuh, namun masih belum terlalu tertata dengan baik. Perlu adanya kerja sama, dari Disbudpar maupun BPPTKG Yogyakarta," katanya.

"Tetenger Erupsi Merapi 2010" telah diserahterimakan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ke Pemkab Sleman, untuk dijadikan sebagai wisata edukasi beberapa waktu lalu.

Pengingat kedahsyatan erupsi Merapi itu dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi generasi selanjutnya, bahwa jarak luncuran lahar panas bisa sampai belasan kilometer.

"Untuk tujuan wisata pembelajaran kepada generasi selanjutnya," kata Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah, PVMBG, Subandriyo.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi juga mengatakan bahwa "Tetenger Erupsi Merapi" menjati rute wajib dilalui bagi jip wisata Merapi dan trail Merapi./f

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016