"Riam Bajandik" (Riam = jeram, Bajandik = sejenis bergetar) Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah atau HST, Kalimantan Selatan (Kalsel), kini "bangkit kembali" sesudah bencana banjir menyapu bersih objek wisata tersebut 2021.
Kepala Desa (Kades) Baru yang dulu bernama Waki Syarifuddin ketika Antara Kalsel temui di kediamannya, Senin, membenarkan hal itu seraya mengatakan, mengelola objek wisata Riam Bajandik tersebut kini Badan Usaha Milik Desa (BumDes) setempat.
Ia berharap, dengan BumDes sebagai pengelola Riam Bajandik objek wisata tersebut bisa maju dan berkembang lagi dari keadaan sebelumnya saat masih virus COVID-19 melanda negeri ini.
Selain itu, dengan BumDes sebagai pengelola, keberadaan objek wisata Riam Bajandik bisa lebih menunjang perekonomian Desa Baru/Waki atau pendapatan masyarakat setempat khususnya, ujar Kades muda tersebut.
"Oleh karena itu, kami akan mengembangkan Riam Bajandik dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kawasan objek wisata tersebut berdasarkan kearifan lokal," kata Syarifuddin.
Syarifuddin yang baru terpilih sebagai Kades Baru/Waki tersebut mengungkapkan, sebelumnya objek wisata Riam Bajandik dikelola secara perorangan oleh tokoh masyarakat setempat.
"Tetapi sesudah bencana banjir Januari 2021 menyapu bersih Riam Bajandik hingga awal 2023 tidak ada lagi aktivitas pada objek wisata tersebut," ujar Kades muda atau berusia 31 tahun itu.
Namun, lanjut laki-laki keluaran Madrasah Aliyah (MA) Hantakan Kecamatan Hantakan HST itu, oleh karena Riam Bajandik merupakan aset desa, sehingga kini BumDes setempat mencoba menghidupkan kembali objek wisata tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Unit Usaha BumDes Baru/Waki Wahyudin menerangkan, pada hari kedua Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 M atau Ahad (23 April lalu) pengunjung Riam Bajandik sekitar seribu orang dengan pendapatan kotor Rp5 juta, berdasarkan hitungan harga karcis Rp5.000 per lembar.
"Oleh karena baru menghidupkan kembali pada lebaran Idul Fitri 1444 H ini, sehingga para petugas tidak menggunakan sistem gaji, tapi bagi hasil yang berdasarkan pendataan," tambahnya.
Riam Bajandik salah satu dari sejumlah objek wisata pada kawasan daerah aliran sungai (DAS) Kali Benawa yang berhulu di Pegunungan Meratus dan hilirnya Sungai Barabai, ibukota HST.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kepala Desa (Kades) Baru yang dulu bernama Waki Syarifuddin ketika Antara Kalsel temui di kediamannya, Senin, membenarkan hal itu seraya mengatakan, mengelola objek wisata Riam Bajandik tersebut kini Badan Usaha Milik Desa (BumDes) setempat.
Ia berharap, dengan BumDes sebagai pengelola Riam Bajandik objek wisata tersebut bisa maju dan berkembang lagi dari keadaan sebelumnya saat masih virus COVID-19 melanda negeri ini.
Selain itu, dengan BumDes sebagai pengelola, keberadaan objek wisata Riam Bajandik bisa lebih menunjang perekonomian Desa Baru/Waki atau pendapatan masyarakat setempat khususnya, ujar Kades muda tersebut.
"Oleh karena itu, kami akan mengembangkan Riam Bajandik dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kawasan objek wisata tersebut berdasarkan kearifan lokal," kata Syarifuddin.
Syarifuddin yang baru terpilih sebagai Kades Baru/Waki tersebut mengungkapkan, sebelumnya objek wisata Riam Bajandik dikelola secara perorangan oleh tokoh masyarakat setempat.
"Tetapi sesudah bencana banjir Januari 2021 menyapu bersih Riam Bajandik hingga awal 2023 tidak ada lagi aktivitas pada objek wisata tersebut," ujar Kades muda atau berusia 31 tahun itu.
Namun, lanjut laki-laki keluaran Madrasah Aliyah (MA) Hantakan Kecamatan Hantakan HST itu, oleh karena Riam Bajandik merupakan aset desa, sehingga kini BumDes setempat mencoba menghidupkan kembali objek wisata tersebut.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Unit Usaha BumDes Baru/Waki Wahyudin menerangkan, pada hari kedua Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 M atau Ahad (23 April lalu) pengunjung Riam Bajandik sekitar seribu orang dengan pendapatan kotor Rp5 juta, berdasarkan hitungan harga karcis Rp5.000 per lembar.
"Oleh karena baru menghidupkan kembali pada lebaran Idul Fitri 1444 H ini, sehingga para petugas tidak menggunakan sistem gaji, tapi bagi hasil yang berdasarkan pendataan," tambahnya.
Riam Bajandik salah satu dari sejumlah objek wisata pada kawasan daerah aliran sungai (DAS) Kali Benawa yang berhulu di Pegunungan Meratus dan hilirnya Sungai Barabai, ibukota HST.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023