Kandangan,  (Antaranews Kalsel) - Guru Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengajak para santri untuk mengenal dan belajar secara langsung tentang ekonomi kerakyatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Pimpinan Pondok Darul Hijrah KH Zarkasi Hasby di Kandangan Kamis mengatakan, para santri diajak belajar ekonomi kerakyatan dengan langsung mendatangi ke sentra-sentra pertumbuhan ekonomi kerakyatan, yang banyak terdapat di Kabupaten HSS.

"Upaya ini merupakan kegiatan pembekalan bagi para santri yang rutin dilaksanakan tiap tahun," katanya.

Menurut dia, sebanyak 150 orang santri melihat langsung beberapa industri di Kecamatan Sungai Raya, dan di beberapa daerah lainnya sebagai pembelajaran langsung para santri di lapangan, terkait mengenai produk-produk maupun hasil usaha masyarakat HSS.

Diharapkan, para santri memiliki pengalaman dan proses pembelajaran secara langsung dalam usaha ekonomi kerakyatan, selain itu para santri juga bisa memberikan masukan dan mengatasi permasalahan yang ditemukan di lapangan untuk kemajuan di kemudian hari.

"Semoga apa yang didapat di lapangan bisa dikembangkan, sehingga bisa mengangkat produk usaha di Kabupaten HSS," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten HSS, HM Ideham menjelaskan tentang beberapa titik sentra produksi di Kabupaten HSS yang diantaranya berada di Desa Kapuh dan Telaga Bidadari sebagai pusat olahan Dodol, Wajik dan makanan ringan lainnya, Desa Bamban sebagai pusat hasil kerupuk, serta Daerah Negara sebagai pusat kerajinan.

"Tentunya masih banyak yang perlu kami sempurnakan, semoga dengan adanya acara ini dapat memberikan masukan untuk perbaikan produk-produk usaha di Kabupaten HSS agar nantinya lebih baik," katanya.

Acara Audiensi tersebut juga diisi dengan dialog, para santri cukup antusias untuk bertanya maupun memberikan saran kepada Pemerintah Kabupaten HSS.

Pertanyaan maupun saran yang dilontarkan diantaranya mengenai kemasan produk, kesehatan produk makanan, sampai pada pemasaran produk.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop & UKM) HSS Sasmi Rifani, mengatakan, setiap tahun Pemerintah Kabupaten HSS melatih para pengrajin dan pengusaha tentang pengolahan kemasan.

Menurut dia, beberapa UKM memiliki kendala di permodalan untuk pembelian bahan kemasan karena UKM sifatnya masih industri rumahan.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016