Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan H Hamsyuri SH berpendapat, provinsinya juga potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut terutama pada tiga kabupaten di wilayah timur.


"Namun potensi sumber daya kelautan tersebut belum termanfaatkan secara maksimal," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalimantan Selatan (Kalsel) VI yang meliputi Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) itu di Banjarmasin, Rabu.

Padahal rumput laut bisa menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi melalui proses pengolahan untuk berbagai kebutuhan dengan pangsa pasar dalam dan luar negeri.

Pendapat pensiunan pegawai negeri sipil itu sesudah menyertai anggota Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalsel meninjau/studi banding ke Waingapu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), 9 - 11 Mei lalu.

Mantan Camat Pulau Sembilan Kotabaru itu mengaku kagum melihat aktivitas warga Waingapu dalam usaha budidaya rumput laut dan pengolahannya hingga bernilai ekonomi guna menunjang peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat setempat.

"Sejak keberadaan pabrik pengolahan rumput laut di Waingapu sekitar delapan tahun lalu (2008) budidaya komoditas itu terus berkembang, yaitu dari awalnya cuma 1.001 pengusaha, kini menjadi 4.000 lebih," tuturnya mengutip keterangan pihak pabrikan tersebut.

Sedangkan harga rumput laut cukup menjanjikan, seperti di Waingapu yang berjarak tempuh sekitar satu naik pesawat dari Kupang, ibukota NTT itu per kilogram basah Rp6.000.

Sementara untuk budidaya juga relatif mudah, yaitu dengan usia 45 hari sudah bisa panen, dan tidak memerlukan teknologi tinggi, sehingga masyarakat biasa pun dapat melakoni usaha tersebut, demikian Hamsyuri.

Tiga kabupaten di wilayah timur Kalsel itu, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Tanbu dan Kabupaten Kotabaru - memiliki garis pantai cukup panjang dan luas menyatu dengan Laut Jawa (Laut Indonesia), Laut Sulawesi dan Selat Makassar.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel yang studi banding/memenuhi undangan perusahaan pengolahan rumput laut di Waingapu itu, masing-masing Muharram, Rony Fahmi Rais, H Burhanuddin, Danu Ismadi, dan Bambang Priyono.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016