Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) setempat dan Dinas Sumber Daya Air dan Drainase (SDA) memperkenalkan destinasi wisata baru, berupa susur sungai yang eksotis di kawasan Kuin Kecil dan Pulau Bromo, Banjarmasin Selatan.


Rombongan yang dipimpin Ketua Bappeda Banjarmasin Ir Fajar Desira dan Kepala SDA setempat Ir Muryanta mengajak sekitar 50 orang organisasi masyarakat seperti Forum Komunitas Hijau (FKH), Masyarakat Peduli Sungai (Melingai), Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) dan komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban) menyusuri lokasi tersebut, Sabtu.

Rombongan menggunakan dua buah klotok (perahu motor tempel) melayari Sungai Martapura mulai dermaga balaikota lalu ke Sungai Barito dimana menyaksikan perkampungan di atas air Pulau Bromo lalu masuk ke sungai Kuin Kecil yang masih asri penuh dengan pohon nipah, rampai padi, putat, jingah, beringin, tanaman jeruju, bakung, rumbia, pakis, dan aneka tanaman pantai lainnya.

Perjalanan susur sungai menelan waktu sekitar tiga jam, setelah Sungai Martapura lalu ke Sungai Barito masuk Kuin Kecil dan keluar lagi ke kawasan Basirih kemudian ke Sungai Martapura kembali ke dermaga Balaikota.

Kepala Bappeda Banjarmasin Ir Fajar Desira mengakui Pemkot kedepannya akan mengembangkan wisata baru di dua kawasan tersebut, seperti di Pulau Bromo pemukiman air yang disebut "kampung air" dipertahankan dengan aneka budaya airnya serta aneka budaya khas suku Banjar.

Kawasan Pulau Bromo ini nantinya ditata ulang dengan menciptakan ciri khas kampung air tentu dengan berbagai fasilitas penduukung seperti rumah terapung, warung terapung, restauran terapung, dan kalau memungkinkan penginapan terapung.

Sementara di kawasan Kuin itu akan dipertahankan keasriannya atau dijaga aneka tanaman yang rimbun menghiasi lokasi susur sungai itu sehingga lebih menarik dan alamiah.

"Kita bersyukur ada dua lokasi destinasi wisata tersebut yang dikatakan sebagai "hidden paradise" (surga yang tersembunyi), atau ada pula yang menyebutkan "little Amazon" (Amazon kecil), yang "wonderful" (cantik)" kata Fajar Desira.

Dalam rombongan tersebut terdapat pula tiga warga Korea tenaga sukarela bantuan pemerintah korea melalui lembaga KOICA (Korea International Cooperation Agency).

Salah satunya dosen bahasa Korea di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Yoon Hee Soo yang mengaku baru tahu kalau di wilayah Kota Banjarmasin ada wilayah secantik Kuin Kecil dan Pulau Bromo.

"Saya terbiasa hidup di kota, setelah masuk dua wilayah yang asri rasanya saya selalu ingin ke sana menikmati suasana alam yang benar-benar eksotis," kata Yoon Hee Soo yang mulai pandai sedikit sedikit berbahasa Indonesia.

Sementara dua warga Korea seperti IT di Dinas Pendidikan kota Bjm Hong Kyun Jin, serta guru bahasa Korea SMKN 4 Ahn nam young, tampak senyum-senyum mendengarkan penuturan temannya.


Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016