Anggota DPRD Kalimantan Selatan Gusti Perdana Kesuma menyatakan, perkantoran gubernur yang berada di Banjarmasin dan sekarang masih ditempati jangan dijual atau dilelang.


"Walau pusat perkantoran pemerintah provinsi (pemprov) pindah ke Banjarbaru, perkantoran gubernur yang ada sekarang jangan dijual atau dilelang," katanya sebelum rapat paripurna DPRD Kalsel di Banjarmasin, Selasa.


Menurut mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu, perkantoran gubernur yang ada di Jalan Sudirman Banjarmasin merupakan aset sejarah yang tiada ternilai dan tak boleh hilang.


"Kalau perkantoran gubernur di Banjarmasin sampai terjual, maka generasi mendatang urang Banjar Kalsel hanya akan dengar cerita, tak bisa melihat bukti-bukti sejarah," katanya.


Oleh sebab itu, politisi muda Partai Golkar yang terkenal "vokal" tersebut, bukan cuma meminta, tapi menyatakan keberatan kalau perkantoran gubernur yang cukup strategis dan bernilai sejarah sampai terjual.


"Kalau kantor-kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya di jajaran Pemprov Kalsel yang berada di Banjarmasin, mungkin wajar-wajar saja dijual. Tapi untuk perkantoran gubernur jangan dijual," katanya.


"Karena mungkin Pemprov perlu duit untuk membiayai pembangunan kantor-kantor SKPD yang juga bakal boyongan ke kawasan pusat perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru (35 Km dari Banjarmasin) itu," kata Gusti Perdana.


Seiring dengan visi dan misi Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin periode pertama (2005 - 2010) dan berlanjut periode kedua (2010 - 2015), bermaksud memindah ibukota provinsi dari Banjarmasin ke Banjarbaru.


Namun untuk memindah ibukota Provinsi Kalsel bukan pekerjaan mudah, karena terbentur perundang-undangan yang harus melibat lembaga tinggi negara (DPR RI).


Pemindahan pusat perkantoran Pemprov Kalsel secara bertahap, didahului pindahnya Sekretariat Daerah (Setda), yang peresmiannya bertepatan peringatan ke-61 hari jadi pemprov tersebut, 14 Agustus 2011.


Peresmian kantor Setda Kalsel berlantadi tiga, yang menelan biaya mencapai Rp178 miliar lebih itu, ditandai dengan berbuka puasa bersama dan shalat hajad, Minggu sore lalu. /shn/B

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011