Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan terus berupaya untuk mencegah terjadinya kasus stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada anak.
Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Tanah Bumbu, Narni di Batulicin Senin mengatakan, upaya pencegahan salah satunya meningkatkan koordinasi persiapan penilaian evaluasi tim koordinasi konvergensi percepatan penurunan stunting (KP2S).
"Kami juga membahas tentang pelaksanaan evaluasi aksi satu sampai empat yang harus diinput ke sistem Kementerian Dalam Negeri dari seluruh SKPD," kata Narni.
Pihaknya juga mensosialisasikan dan mengenalkan bahwa selain tim TP2S, ada juga tim Audit Stunting. Nantinya tim audit stunting dibahas secara berkala empat kali setahun.
Kasus stunting yang ada dari Puskesmas merupakan hasil temuan tim pendamping keluarga akan diangkat ke tingkat kabupaten untuk dibahas.
Ia juga mengungkapkan apa penyebab langsung dari pada kasus stunting yang terjadi pada anak-anak. Apalagi bervariasi di suatu daerah dengan karakteristik masalah yang berbeda pula.
Narni berharap Ketua TP2S bisa memberi arahan ke masing-masing elemen, serta dukungan bagi tenaga teknis di Puskesmas, sehingga kasus stunting yang berda di wilayah Tanah Bumbu bisa turun sampai 14% sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk tahun 2024.
Sementara itu Ketua TP2S yang juga Ketua TP PKK Tanah Bumbu Hj. Wahyu Windarti Zairullah dalam sambutannya mengatakan, sangat berterimakasih atas usaha keras yang dilakukan TP2S terkait stunting.
"Sejauh ini kasus stunting di Bumi Bersujud termasuk kategori rendah, dengan percepatan penurunanya diurutan ketiga di seluruh wilayah Kalimantan Selatan," terang dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Tanah Bumbu, Narni di Batulicin Senin mengatakan, upaya pencegahan salah satunya meningkatkan koordinasi persiapan penilaian evaluasi tim koordinasi konvergensi percepatan penurunan stunting (KP2S).
"Kami juga membahas tentang pelaksanaan evaluasi aksi satu sampai empat yang harus diinput ke sistem Kementerian Dalam Negeri dari seluruh SKPD," kata Narni.
Pihaknya juga mensosialisasikan dan mengenalkan bahwa selain tim TP2S, ada juga tim Audit Stunting. Nantinya tim audit stunting dibahas secara berkala empat kali setahun.
Kasus stunting yang ada dari Puskesmas merupakan hasil temuan tim pendamping keluarga akan diangkat ke tingkat kabupaten untuk dibahas.
Ia juga mengungkapkan apa penyebab langsung dari pada kasus stunting yang terjadi pada anak-anak. Apalagi bervariasi di suatu daerah dengan karakteristik masalah yang berbeda pula.
Narni berharap Ketua TP2S bisa memberi arahan ke masing-masing elemen, serta dukungan bagi tenaga teknis di Puskesmas, sehingga kasus stunting yang berda di wilayah Tanah Bumbu bisa turun sampai 14% sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk tahun 2024.
Sementara itu Ketua TP2S yang juga Ketua TP PKK Tanah Bumbu Hj. Wahyu Windarti Zairullah dalam sambutannya mengatakan, sangat berterimakasih atas usaha keras yang dilakukan TP2S terkait stunting.
"Sejauh ini kasus stunting di Bumi Bersujud termasuk kategori rendah, dengan percepatan penurunanya diurutan ketiga di seluruh wilayah Kalimantan Selatan," terang dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022