Banjarmasin, (Antaranews kalsel) - Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polresta Banjarmasin dan Ditpolair Polda Kalsel bersama masyarakat peduli sungai (Melingai) membersihkan tumpukan sampah yang sudah mengganggu lalu lintas (Lalin) sungai di kota setempat.
"Sampah-sampah itu menumpuk di bawah jembatan Pangeran Antasari dan tidak larut sehingga jalannya transportasi sungai," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo Sst di Banjarmasin, Minggu.
Ia mengatakan, pembersihan terhadap tumpukan sampah tanaman ilung, sampah rumah tangga serta jenis sampah lainnya itu dilakukan dengan cara mengikat dan menarik tumpukan tersebut.
Kegiatan bersih-bersih sungai itu dilakukan pada Minggu (24/1) pagi, sekitar pukul 09.00 Wita dan mengerahkan empat unit kelotok selanjutnya pembersihan menggunakan cara yang manual dengan cara ditarik agar terurai.
"Sungai merupakan salah satu jalur transportasi utama di kota yang terkenal dengan julukan kota seribu sungai itu sehingga kebersihan sungai harus terjaga," tutur pria yang akrab dengan awak media itu.
Untung sapaan akrab Kasat Polair itu mengatakan, akibat tumpukan sampah yang melebar di bawah jembatan Pangeran Antasari itu membuat jalur Sungai Martapura terputus total karena alat transportasi tidak bisa melintas.
Karena banyaknya tumpukan sampah dan batang pohon yang menumpuk membuat warga dapat berdiri di atas sampah yang mengapung di sungai itu.
"Warga Banjarmasin biasa menyebut tumpukan sampah itu dengan pampangan, dan hampir setiap tahun terjadi menumpukkan sampah seperti ini," ujar pria yang hobby futsal itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Sampah-sampah itu menumpuk di bawah jembatan Pangeran Antasari dan tidak larut sehingga jalannya transportasi sungai," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo Sst di Banjarmasin, Minggu.
Ia mengatakan, pembersihan terhadap tumpukan sampah tanaman ilung, sampah rumah tangga serta jenis sampah lainnya itu dilakukan dengan cara mengikat dan menarik tumpukan tersebut.
Kegiatan bersih-bersih sungai itu dilakukan pada Minggu (24/1) pagi, sekitar pukul 09.00 Wita dan mengerahkan empat unit kelotok selanjutnya pembersihan menggunakan cara yang manual dengan cara ditarik agar terurai.
"Sungai merupakan salah satu jalur transportasi utama di kota yang terkenal dengan julukan kota seribu sungai itu sehingga kebersihan sungai harus terjaga," tutur pria yang akrab dengan awak media itu.
Untung sapaan akrab Kasat Polair itu mengatakan, akibat tumpukan sampah yang melebar di bawah jembatan Pangeran Antasari itu membuat jalur Sungai Martapura terputus total karena alat transportasi tidak bisa melintas.
Karena banyaknya tumpukan sampah dan batang pohon yang menumpuk membuat warga dapat berdiri di atas sampah yang mengapung di sungai itu.
"Warga Banjarmasin biasa menyebut tumpukan sampah itu dengan pampangan, dan hampir setiap tahun terjadi menumpukkan sampah seperti ini," ujar pria yang hobby futsal itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016