Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan memperhitungkan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 9.273 orang berdasarkan data September 2015.
"Penurunan penduduk miskin itu berlangsung selama satu semester sejak Maret-September," ujar Kabid Statistik Distribusi BPS Kalsel Ari Dwi Prasetyo di Banjarbaru, Senin.
Menurut Ari yang didampingi Kabid Statistik Sosial Agnes Widyastuti, jumlah penduduk miskin di Kalsel pada September 2015 sebanyak 189.163 orang dan bulan Maret 198.436 orang.
Disebutkan, penduduk miskin di perkotaan bertambah sebanyak 6.523 orang, sedangkan di perdesaan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 15.796 orang.
"Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 3,91 persen dan September naik 0,36 persen menjadi 4,27 persen di perdesaan naik menjadi 5,06 persen," ungkapnya.
Indeks kedalaman kemiskinan naik 0,744 pada Maret menjadi 0,976 pada September dan indeks keparahan kemiskinan juga naik dari 0,180 Maret menjadi 0,304 pada September.
"Kenaikkan kedua indeks tersebut mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin menjauh dari garis kemiskinan dan kesenjangan antar penduduk miskin melebar," ujarnya.
Untuk garis kemiskinan selama Maret-September 2015 naik sebesar 5,74 persen dari Rp341.348 per kapita per bulan pada Maret menjadi 360.949 pada September 2015.
"Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan," kata dia.
Sementara itu, tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan 0,09 poin dari data bulan September mencapai 11,13 persen dan periode Maret sebanyak 11,22 persen.
Sedangkan tingkat kemiskinan provinsi di Kalimantan, Kalsel berada di posisi paling kecil yakni 4,99 persen pada Maret menurun menjadi 4,72 persen pada September 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Penurunan penduduk miskin itu berlangsung selama satu semester sejak Maret-September," ujar Kabid Statistik Distribusi BPS Kalsel Ari Dwi Prasetyo di Banjarbaru, Senin.
Menurut Ari yang didampingi Kabid Statistik Sosial Agnes Widyastuti, jumlah penduduk miskin di Kalsel pada September 2015 sebanyak 189.163 orang dan bulan Maret 198.436 orang.
Disebutkan, penduduk miskin di perkotaan bertambah sebanyak 6.523 orang, sedangkan di perdesaan jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 15.796 orang.
"Persentase penduduk miskin di perkotaan pada Maret 3,91 persen dan September naik 0,36 persen menjadi 4,27 persen di perdesaan naik menjadi 5,06 persen," ungkapnya.
Indeks kedalaman kemiskinan naik 0,744 pada Maret menjadi 0,976 pada September dan indeks keparahan kemiskinan juga naik dari 0,180 Maret menjadi 0,304 pada September.
"Kenaikkan kedua indeks tersebut mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin menjauh dari garis kemiskinan dan kesenjangan antar penduduk miskin melebar," ujarnya.
Untuk garis kemiskinan selama Maret-September 2015 naik sebesar 5,74 persen dari Rp341.348 per kapita per bulan pada Maret menjadi 360.949 pada September 2015.
"Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan," kata dia.
Sementara itu, tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan 0,09 poin dari data bulan September mencapai 11,13 persen dan periode Maret sebanyak 11,22 persen.
Sedangkan tingkat kemiskinan provinsi di Kalimantan, Kalsel berada di posisi paling kecil yakni 4,99 persen pada Maret menurun menjadi 4,72 persen pada September 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016