Batulicin, ( Antaranews Kalsel) - Para korban musibah bencana kebakaran dan angin puting beliung menerima bantuan dari Pemkab Tanah Bumbu, Kalimantan selatan, sebesar Rp10 juta.

"Pemberian bantuan bertujuan meringankan beban korban untuk perbaikan rumah tinggal agar layak huni," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tanah Bumbu H.M. Idjra`i, di Batulicin, Jumat.

Ia mengatakan, bantuan yang disalurkan nilainya bervariasi berdasarkan tingkat kerusakan yang diakibatkan musibah bencana.

Adapun penerima bantuan yaitu Syaprudin warga Kecamatan Mentewe merupakan korban musibah bencana kebakaran menerima bantuan sebesar Rp10 juta.

Sedangkan Musawir korban bencana angin puting beliung warga Desa Pakatellu Kecamatan Kusan Hilir menerima bantuan sebesar Rp3 juta.

Berbeda dengan Nudiah korban bencana angin putting beliung warga Desa Pakatellu Kecamatan Kusan Hilir sebesar Rp4 juta.

"Peberian bantuan yang kai salurkan kami sesuaikan demngan tingkat keparahan dan kerusakan yang di alami, sehingga dengan bantuan tersebut para korban bencana alam agar cepat diperbaiki," katanya.

Sementara itu, dalam penyerahan bantua pihanknya juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada bencana banjir dan yang lainnya, saat memasuki musim penghujan.

"Salah satu hal yang perlu diwaspadai terkait perubahan musim kemarau ke musim penghujan yaitu, masyarakat harus waspada dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)," katanya.

Ia menuturkan, dalam melakukan pencegahan penyakit DBD, masyarakat hendaknya melakukan tindakan 4 M seminggu sekali untuk pencegahan.

Sepeti di sebutkan 4 M yakni yang pertama menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung, penampung air kulkas agar telur dan jentik Aedes Aegypti mati, yang kedua menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes tidak dapat masuk dan bertelur.

Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, pecahan botol, agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelurnya nyamuk Aedes, dan yang ke empat memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk Aedes berkembang biak.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015