"Safrah amal" sebuah bentuk penggalangan dana kaum Muslim Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) bernuansa religi yang ada sudah sejak lama seperti halnya di daerah hulu sungai atau "Banua Anam" provinsi tersebut.
Guna penggalangan dana untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan Islam, Yayasan Madrasah Islam Al Hidayah Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel menyelenggarakan safrah amal beberapa malam lalu.
Ketua Yayasan Madrasah Islam Al Hidayah Drs H Ahdiat Gazali Rahman SH MH melalui WA-nya, Sabtu (12/2/22) malam menyatakan, alhamdulilah perhatian warga masyarakat, terutama orang tua peserta didik cukup antusias menyambut safrah amal yang juga ditandai dengan lelang kue.
"Selama dua tahun atau sejak wabah virus Corona atau COVID-19 melanda negeri kita, kami tidak melaksanakan safrah amal. Tapi pada Januari lalu seiring melandai pandemi COVID-19, kami kembali menggelar safrah amal," katanya kepada Antara Kalsel.
"Alhamdulillah pada safrah amal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan itu hadir para orang tua peserta didik, tokoh masyarakat dan masyarakat umum," lamjut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) tersebut yang kini Kepala SMAN 1 Amuntai.
Ia mengakui, perolehan safrah amal tersebut secara material mungkin kurang memadai, tapi nilai kebersamaan dan semangat untuk kelangsungan pendidikan generasi muda Muslim itulah yang cukup berarti atau bermakna, kendati dalam suasana pandemi COVID-19 yang belum pulih betul.
Sebagaimana biasa, kegiatan safrah amal disertai lelang kue yang merupakan hadiah/wakaf dari orang tua peserta didik dan warga masyarakat lainnya terhimpun dana Rp150 juta.
"Perolehan safrah amal yang berlangsung selama empat malam tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada kepala sekolah/madrasah yang ada dalam Yayasan Madrasah Islam Al Hidayah Amuntai guna pengelolaan lebih lanjut sesuai peruntukan," ujarnya.
Yayasan tersebut mempunyai empat jenjang pendidikan yakni PAUD dan TK, Madrasah Ibtidaiyah (setingkat sekolah dasar), Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), dan SMA, kesemua peserta didik gratis, tanpa pungutan biaya dari masuk hingga lulus.
"Alhamdulillah pula yayasan sadah banyak melahirkan tokoh..seperti pengusaha, Rektor, Kakanwil, dosen, penceramah, anggota legislatif dan lainnya tersebar se-Kalimantan," demikian Ahdiat Gazali Rahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Guna penggalangan dana untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan Islam, Yayasan Madrasah Islam Al Hidayah Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel menyelenggarakan safrah amal beberapa malam lalu.
Ketua Yayasan Madrasah Islam Al Hidayah Drs H Ahdiat Gazali Rahman SH MH melalui WA-nya, Sabtu (12/2/22) malam menyatakan, alhamdulilah perhatian warga masyarakat, terutama orang tua peserta didik cukup antusias menyambut safrah amal yang juga ditandai dengan lelang kue.
"Selama dua tahun atau sejak wabah virus Corona atau COVID-19 melanda negeri kita, kami tidak melaksanakan safrah amal. Tapi pada Januari lalu seiring melandai pandemi COVID-19, kami kembali menggelar safrah amal," katanya kepada Antara Kalsel.
"Alhamdulillah pada safrah amal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan itu hadir para orang tua peserta didik, tokoh masyarakat dan masyarakat umum," lamjut mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) tersebut yang kini Kepala SMAN 1 Amuntai.
Ia mengakui, perolehan safrah amal tersebut secara material mungkin kurang memadai, tapi nilai kebersamaan dan semangat untuk kelangsungan pendidikan generasi muda Muslim itulah yang cukup berarti atau bermakna, kendati dalam suasana pandemi COVID-19 yang belum pulih betul.
Sebagaimana biasa, kegiatan safrah amal disertai lelang kue yang merupakan hadiah/wakaf dari orang tua peserta didik dan warga masyarakat lainnya terhimpun dana Rp150 juta.
"Perolehan safrah amal yang berlangsung selama empat malam tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada kepala sekolah/madrasah yang ada dalam Yayasan Madrasah Islam Al Hidayah Amuntai guna pengelolaan lebih lanjut sesuai peruntukan," ujarnya.
Yayasan tersebut mempunyai empat jenjang pendidikan yakni PAUD dan TK, Madrasah Ibtidaiyah (setingkat sekolah dasar), Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), dan SMA, kesemua peserta didik gratis, tanpa pungutan biaya dari masuk hingga lulus.
"Alhamdulillah pula yayasan sadah banyak melahirkan tokoh..seperti pengusaha, Rektor, Kakanwil, dosen, penceramah, anggota legislatif dan lainnya tersebar se-Kalimantan," demikian Ahdiat Gazali Rahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022