Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie mengikuti peringatan Hari Anti Korupsi (HAKI) sedunia yang dipimpin Presiden Jowo Widodo secara virtual dan diikuti pemerintah kabupaten dan kota se-Indonesia.
Wabup mengikuti acara virtual itu di Command Center Manis Martapura, Kamis didampingi Asisten Bidang Administrasi Umum Siti Mahmudah dan Sekretaris Inspektorat Kabupaten Banjar Min'am Naqi.
Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2021 yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, korupsi menyebabkan dampak luar biasa sehingga harus ditangani dengan extraordinary.
"Sudah banyak kasus korupsi yang ditangani KPK. Beberapa diantaranya adalah kasus korupsi besar yang juga berhasil ditangani KPK secara serius, antara lain kasus Jiwasraya, Asabri dan Kasus BLBI," ujarnya.
Ia mengatakan, penilaian masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi masih belum baik, dan sebuah survey nasional November 2021, masyarakat menempatkan pemberantasan korupsi permasalahan kedua yang mendesak diselesaikan setelah urutan pertama penciptaan lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan pokok.
"Metode pemberantasan korupsi harus terus kita perbaiki, penindakan jangan hanya menyasar peristiwa hukum yang membuat heboh di permukaan, namun dibutuhkan upaya-upaya lebih fundamental dan lebih komprehensif yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat," sebutnya.
Ditekankan, upaya penindakan sangat penting dilakukan secara tegas dan tidak pandang bulu, bukan hanya memberikan efek jera kepada pelaku, tetapi penindakan juga sangat penting menyelamatkan uang negara dan mengembalikan kerugian negara.
Jokowi mengungkapkan pemerintah terus mendorong ditetapkannya UU perampasan aset tindak pidana sehingga diharapkan tahun depan bisa diselesaikan agar penegakan hukum yang berkeadilan dapat terwujud secara profesional, transparan dan akuntabel untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Wabup mengikuti acara virtual itu di Command Center Manis Martapura, Kamis didampingi Asisten Bidang Administrasi Umum Siti Mahmudah dan Sekretaris Inspektorat Kabupaten Banjar Min'am Naqi.
Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2021 yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, korupsi menyebabkan dampak luar biasa sehingga harus ditangani dengan extraordinary.
"Sudah banyak kasus korupsi yang ditangani KPK. Beberapa diantaranya adalah kasus korupsi besar yang juga berhasil ditangani KPK secara serius, antara lain kasus Jiwasraya, Asabri dan Kasus BLBI," ujarnya.
Ia mengatakan, penilaian masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi masih belum baik, dan sebuah survey nasional November 2021, masyarakat menempatkan pemberantasan korupsi permasalahan kedua yang mendesak diselesaikan setelah urutan pertama penciptaan lapangan pekerjaan dan harga kebutuhan pokok.
"Metode pemberantasan korupsi harus terus kita perbaiki, penindakan jangan hanya menyasar peristiwa hukum yang membuat heboh di permukaan, namun dibutuhkan upaya-upaya lebih fundamental dan lebih komprehensif yang manfaatnya dirasakan langsung masyarakat," sebutnya.
Ditekankan, upaya penindakan sangat penting dilakukan secara tegas dan tidak pandang bulu, bukan hanya memberikan efek jera kepada pelaku, tetapi penindakan juga sangat penting menyelamatkan uang negara dan mengembalikan kerugian negara.
Jokowi mengungkapkan pemerintah terus mendorong ditetapkannya UU perampasan aset tindak pidana sehingga diharapkan tahun depan bisa diselesaikan agar penegakan hukum yang berkeadilan dapat terwujud secara profesional, transparan dan akuntabel untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021