Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS mulai membagikan dana stimulus dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bagi masyarakat terdampak banjir yang terjadi di awal Januari 2021 lalu.
Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di rumah jabatan bupati setempat, Jumat (26/11) pagi itu diperuntukan terhadap warga di empat kecamatan yakni Kecamatan Alalak, Mandastana, Jejangkit dan Cerbon.
Peresmian penyaluran ditandai penyerahan simbolis dari Bupati Batola Hj Noormiliyani AS kepada empat perwakilan warga.
Kabupaten Batola mendapatkan total bantuan stimulus dari pemerintah pusat sebesar Rp16,210 miliar untuk 1.596 rumah yang terdiri dari 1.571 rumah mengalami rusak ringan dan 25 rumah mengalami rusak sedang.
Untuk bantuan kerusakan ringan senilai Rp10 juta, sedangkan kerusakan sedang memperoleh bantuan Rp25 juta.
Kerusakan terbanyak terjadi di Kecamatan Jejangkit dari enam desa teridentifikasi rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 633 unit/KK. Kemudian Mandastana sebanyak 624 unit/KK di 12 desa, Alalak 319 rumah/KK di sembilan desa, serta Cerbon satu desa dengan 15 rumah/KK.
Bupati Batola Noormiliyani menyadari masih banyak warga yang rumahnya terdampak banjir belum mendapatkan bantuan mengingat belum semua data terakomodir.
Dan saat ini, sebut dia, pihaknya sedang mengajukan permohonan tahap kedua.
Untuk itu, dia meminta, kepada warga yang rumahnya juga mengalami kerusakan akibat dampak banjir lalu dan belum mendapatkan bantuan Pemkab Batola mengucapkan permohonan maaf serta mengajak sama-sama berdoa agar pemerintah pusat mengabulkan supaya bantuan kembali bisa disalurkan.
Sementara terhadap warga yang mendapatkan bantuan, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini, meminta untuk bersyukur serta benar-benar memanfaatkan bantuan untuk perbaikan rumah bukan untuk keperluan yang lain.
Kepada para camat dan kades, dia juga minta, memonitor agar dana yang diberikan benar-benar digunakan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain sesuai peruntukan, Noormiliyani berharap penerima bantuan DSP dari BNPB sudah mendapatkan vaksinasi tahap satu.
“Sekarang pencapaian vaksinasi tahap satu di Batola baru 42,7 persen. Makanya kami perlu dukungan semua pihak agar target 70 persen dapat dicapai akhir Desember 2021,” harapnya.
Penyaluran bantuan dana siap pakai dari BNPB ini sesuai ketentuan dilakukan secara non tunai melalui BRI.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Batola Sumarno menambahkan, penyaluran bantuan stimulan tersebut tidak bisa dilakukan secara serentak, karena penerima harus membuka rekening terlebih dahulu di BRI.
Dia menjelaskan, sampai saat ini proses administrasi sudah 95 persen, namun penyaluran tak harus menunggu proses administrasi selesai semua.
Sedangkan bagi yang sudah punya rekening, jelas dia, dananya akan langsung ditransfer.
Terpisah, salah seorang penerima bantuan Purnomo mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan.
Warga Desa Tabing Rimbah Kecamatan Mandastana itu menyatakan, dari bantuan sangat meringankan perbaikan lantai dan dinding rumahnya yang mengalami kerusakan.
Menurut dia, Mandastana merupakan salah satu kawasan yang dilanda banjir paling parah, sehingga membuat warga terpaksa rela meninggalkan tempat tinggal dan segala isinya lantaran harus mengungsi.
“Saya dan keluarga hampir 20 hari mengungsi menempati tenda pengungsian. Kalau soal harta benda termasuk padi semuanya terendam dalam rumah, sudah diikhlaskan saja,” ucap lelaki berusia 60 tahun itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan di rumah jabatan bupati setempat, Jumat (26/11) pagi itu diperuntukan terhadap warga di empat kecamatan yakni Kecamatan Alalak, Mandastana, Jejangkit dan Cerbon.
Peresmian penyaluran ditandai penyerahan simbolis dari Bupati Batola Hj Noormiliyani AS kepada empat perwakilan warga.
Kabupaten Batola mendapatkan total bantuan stimulus dari pemerintah pusat sebesar Rp16,210 miliar untuk 1.596 rumah yang terdiri dari 1.571 rumah mengalami rusak ringan dan 25 rumah mengalami rusak sedang.
Untuk bantuan kerusakan ringan senilai Rp10 juta, sedangkan kerusakan sedang memperoleh bantuan Rp25 juta.
Kerusakan terbanyak terjadi di Kecamatan Jejangkit dari enam desa teridentifikasi rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 633 unit/KK. Kemudian Mandastana sebanyak 624 unit/KK di 12 desa, Alalak 319 rumah/KK di sembilan desa, serta Cerbon satu desa dengan 15 rumah/KK.
Bupati Batola Noormiliyani menyadari masih banyak warga yang rumahnya terdampak banjir belum mendapatkan bantuan mengingat belum semua data terakomodir.
Dan saat ini, sebut dia, pihaknya sedang mengajukan permohonan tahap kedua.
Untuk itu, dia meminta, kepada warga yang rumahnya juga mengalami kerusakan akibat dampak banjir lalu dan belum mendapatkan bantuan Pemkab Batola mengucapkan permohonan maaf serta mengajak sama-sama berdoa agar pemerintah pusat mengabulkan supaya bantuan kembali bisa disalurkan.
Sementara terhadap warga yang mendapatkan bantuan, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini, meminta untuk bersyukur serta benar-benar memanfaatkan bantuan untuk perbaikan rumah bukan untuk keperluan yang lain.
Kepada para camat dan kades, dia juga minta, memonitor agar dana yang diberikan benar-benar digunakan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain sesuai peruntukan, Noormiliyani berharap penerima bantuan DSP dari BNPB sudah mendapatkan vaksinasi tahap satu.
“Sekarang pencapaian vaksinasi tahap satu di Batola baru 42,7 persen. Makanya kami perlu dukungan semua pihak agar target 70 persen dapat dicapai akhir Desember 2021,” harapnya.
Penyaluran bantuan dana siap pakai dari BNPB ini sesuai ketentuan dilakukan secara non tunai melalui BRI.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Batola Sumarno menambahkan, penyaluran bantuan stimulan tersebut tidak bisa dilakukan secara serentak, karena penerima harus membuka rekening terlebih dahulu di BRI.
Dia menjelaskan, sampai saat ini proses administrasi sudah 95 persen, namun penyaluran tak harus menunggu proses administrasi selesai semua.
Sedangkan bagi yang sudah punya rekening, jelas dia, dananya akan langsung ditransfer.
Terpisah, salah seorang penerima bantuan Purnomo mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan.
Warga Desa Tabing Rimbah Kecamatan Mandastana itu menyatakan, dari bantuan sangat meringankan perbaikan lantai dan dinding rumahnya yang mengalami kerusakan.
Menurut dia, Mandastana merupakan salah satu kawasan yang dilanda banjir paling parah, sehingga membuat warga terpaksa rela meninggalkan tempat tinggal dan segala isinya lantaran harus mengungsi.
“Saya dan keluarga hampir 20 hari mengungsi menempati tenda pengungsian. Kalau soal harta benda termasuk padi semuanya terendam dalam rumah, sudah diikhlaskan saja,” ucap lelaki berusia 60 tahun itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021