Balangan - (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mengembangkan 2 ribu hektare jagung dan kedelai untuk memenuhi kebutuhan pangan provinsi dan nasional.
    
Kabid Pertanian, Muhtar Hadi di Balangan Jumat mengatakan, pengembangan jagung dan kedelai tersebut dalam rangka melaksanakan program pertanian nasional Pajale, yaitu penanaman dan pengembangan padi, jagung dan kedelai.
    
"Khusus jagung dan kedelai, kita telah mencadangkan masing-masing seribu hekatere lahan, sedangkan untuk padi jauh lebih luas," katanya.
    
Dalam rangka monitoring pelaksanaan program tanam padi jagung dan kedelai (pajali) di Kabupaten Balangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Peternakan dan Perikanan (PTPHPP) langsung turun ke lapangan.
    
Monitoring dilakukan dibeberapa kecamatan seperti Kecamatan Paringin, Paringin Selatan, Batumandi, Juai, Lampihong dan Halong, yang difokuskan pada tanaman jagung dan kedelai.
    
Menurut Muhtar, khusus untuk jagung dan kedelai setiap kecamatan mendapatkan program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPTT).
    
"Hasil monitoring yang dilakukan sebagian sudah ada yang panen, namun ada juga yang baru tanam, selain itu ada juga yang terancam kekeringan karena kemarau," ungkapnya.
    
Adapun beberapa daerah yang sudah panen, diantaranya kecamatan Batumandi untuk jagung dan Halong untuk panen tanaman kedelai.
    
Pada tahun ini, tambah dia, masing-masing tanaman baik jagung dan kedelai, ditargetkan selesai tanam pada lahan 1.000 hektar yang akan dibagi dimasing-masing kecamatan di Balangan.
   
 "Saat ini tanaman jagung sudah 749 hektare, sementara untuk kedelai sudah 797 hektare, jadi belum bisa memenuhi target, karena terkendala musim kemarau dan kekeringan lahan," katanya.
    
Selain monitoring pihaknya juga sekaligus memberikan sosialisasi untuk percepatan tanaman untuk bulan selanjutnya, dan Dinas PTPHPP setempat akan terus memberikan pendampingan kepada petani di Balangan.
   

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015