Penyerang tim nasional Indonesia Ezra Walian mengatakan bahwa tidak fokus menjadi alasan di balik kekalahan skuadnya dengan skor 0-1 dari Afghanistan dalam pertandingan persahabatan internasional FIFA di Stadion Gloria, Antalya, Turki, Selasa (16/11) malam WIB.
"Sepak bola itu tentang hal-hal detail. Dalam pertandingan itu, ada satu momen kami tidak fokus yang membuat lawan berhasil mencetak gol," ujar Ezra, dikutip dari keterangan PSSI di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, pesepak bola berusia 24 tahun tersebut menilai situasi sejenis biasa terjadi dalam sepak bola.
Yang penting, Ezra melanjutkan, skuad "Garuda" segera bangkit demi meraih kemenangan pada laga persahabatan kedua di Turki kontra Myanmar, Kamis (25/11).
Baca juga: FIFA mendorong dunia internasional jadi rumah baru bagi atlet Afghanistan
"Sebenarnya kami bermain bagus saat melawan Afghanistan dan itu penting. Setelah ini, kami mesti kembali berlatih dan berkonsentrasi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Kami akan bekerja keras," kata pemain Persib Bandung tersebut.
Terlepas dari hasil negatif, Ezra merasa senang bisa kembali bertanding membela timnas Indonesia setelah terakhir kali melakukannya pada Maret 2017.
Selama lebih dari empat tahun Ezra sempat vakum dari kegiatan timnas yang terafiliasi ke FIFA lantaran proses pindah federasinya, dari KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda-red) ke PSSI, bermasalah.
"Saya bangga bisa kembali ke timnas. Sayang memang Afghanistan bisa membuat satu gol, tetapi saya pikir kami sudah bermain baik. Lapangan di stadion agak sedikit aneh, tetapi tidak masalah karena itu juga bagian dari permainan," tutur WNI yang dinaturalisasi dari Belanda itu.
Tim nasional Indonesia ditundukkan Afghanistan dengan skor 0-1 pada laga persahabatan internasional FIFA di Stadion Gloria, Antalya, Turki, Selasa (16/11) malam WIB.
Satu-satunya gol pada pertandingan tersebut dibuat oleh pemain pengganti Omid Popalzay pada menit ke-85. Gol ini terjadi melalui sebuah serangan balik cepat Afghanistan yang berawal dari kesalahan operan pemain Indonesia di wilayah pertahanan lawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Sepak bola itu tentang hal-hal detail. Dalam pertandingan itu, ada satu momen kami tidak fokus yang membuat lawan berhasil mencetak gol," ujar Ezra, dikutip dari keterangan PSSI di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, pesepak bola berusia 24 tahun tersebut menilai situasi sejenis biasa terjadi dalam sepak bola.
Yang penting, Ezra melanjutkan, skuad "Garuda" segera bangkit demi meraih kemenangan pada laga persahabatan kedua di Turki kontra Myanmar, Kamis (25/11).
Baca juga: FIFA mendorong dunia internasional jadi rumah baru bagi atlet Afghanistan
"Sebenarnya kami bermain bagus saat melawan Afghanistan dan itu penting. Setelah ini, kami mesti kembali berlatih dan berkonsentrasi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Kami akan bekerja keras," kata pemain Persib Bandung tersebut.
Terlepas dari hasil negatif, Ezra merasa senang bisa kembali bertanding membela timnas Indonesia setelah terakhir kali melakukannya pada Maret 2017.
Selama lebih dari empat tahun Ezra sempat vakum dari kegiatan timnas yang terafiliasi ke FIFA lantaran proses pindah federasinya, dari KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda-red) ke PSSI, bermasalah.
"Saya bangga bisa kembali ke timnas. Sayang memang Afghanistan bisa membuat satu gol, tetapi saya pikir kami sudah bermain baik. Lapangan di stadion agak sedikit aneh, tetapi tidak masalah karena itu juga bagian dari permainan," tutur WNI yang dinaturalisasi dari Belanda itu.
Tim nasional Indonesia ditundukkan Afghanistan dengan skor 0-1 pada laga persahabatan internasional FIFA di Stadion Gloria, Antalya, Turki, Selasa (16/11) malam WIB.
Satu-satunya gol pada pertandingan tersebut dibuat oleh pemain pengganti Omid Popalzay pada menit ke-85. Gol ini terjadi melalui sebuah serangan balik cepat Afghanistan yang berawal dari kesalahan operan pemain Indonesia di wilayah pertahanan lawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021