Kabag Mitra Ro Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Sumarto mengatakan pondok pesantren menjadi garda terdepan melawan paham radikal yang berujung pada aksi terorisme.
"Pondok pesantren tempat menimba ilmu agama yang tentunya jadi bekal lahirnya sumber daya manusia berakhlak mulia dan jauh dari paham-paham radikalisme," kata dia saat sosialisasi dan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.
Menurut Sumarto, para pengasuh pondok pesantren dan santri, dapat membantu pemerintah dalam upaya memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi semua warga.
Bantuan itu dapat berupa memberikan informasi kepada polisi tentang adanya potensi radikalisme di wilayah masing-masing.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dan peran serta masyarakat. Termasuk oleh ponpes yang ada di Kalsel ini dalam upaya menangkal radikalisme," tuturnya.
Sumarto menekankan pula jalan jihad sabilillah untuk kepentingan kemaslahatan masyarakat dilakukan dengan cara yang benar sesuai ajaran agama namun jangan sampai terpapar paham radikal.
Kedatangan Tim Divisi Humas Polri di wilayah Kalimantan Selatan untuk melakukan silaturahmi dengan pondok pesantren sekaligus memberikan pengarahan kepada santri tentang bahaya terorisme dan paham radikal yang bisa mengancam kerukunan dan eksistensi NKRI.
Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid yang turut hadir mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Divisi Humas Polri dan juga Ponpes Darul Ilmi yang berkenan menerima kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka mencegah radikalisme dan terorisme.
Bertemakan "Terorisme Adalah Musuh Kita Bersama", kegiatan itu dihadiri pula Kasubbid PID Bid Humas Pembina TK.I Hamsan dan Kasubbag Renmin Bid Humas Polda Kalsel Pembina Mininor Awalia Jannah mewakili Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i beserta personel, PNS dan PHL Bid Humas Polda Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Pondok pesantren tempat menimba ilmu agama yang tentunya jadi bekal lahirnya sumber daya manusia berakhlak mulia dan jauh dari paham-paham radikalisme," kata dia saat sosialisasi dan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan paham radikal dan terorisme di Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.
Menurut Sumarto, para pengasuh pondok pesantren dan santri, dapat membantu pemerintah dalam upaya memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi semua warga.
Bantuan itu dapat berupa memberikan informasi kepada polisi tentang adanya potensi radikalisme di wilayah masing-masing.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dan peran serta masyarakat. Termasuk oleh ponpes yang ada di Kalsel ini dalam upaya menangkal radikalisme," tuturnya.
Sumarto menekankan pula jalan jihad sabilillah untuk kepentingan kemaslahatan masyarakat dilakukan dengan cara yang benar sesuai ajaran agama namun jangan sampai terpapar paham radikal.
Kedatangan Tim Divisi Humas Polri di wilayah Kalimantan Selatan untuk melakukan silaturahmi dengan pondok pesantren sekaligus memberikan pengarahan kepada santri tentang bahaya terorisme dan paham radikal yang bisa mengancam kerukunan dan eksistensi NKRI.
Kapolres Banjarbaru AKBP Nur Khamid yang turut hadir mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim Divisi Humas Polri dan juga Ponpes Darul Ilmi yang berkenan menerima kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka mencegah radikalisme dan terorisme.
Bertemakan "Terorisme Adalah Musuh Kita Bersama", kegiatan itu dihadiri pula Kasubbid PID Bid Humas Pembina TK.I Hamsan dan Kasubbag Renmin Bid Humas Polda Kalsel Pembina Mininor Awalia Jannah mewakili Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i beserta personel, PNS dan PHL Bid Humas Polda Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021