Balangan - (Antaranews Kalsel) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, terus melakukan pemantauan terhadap harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah.
Kepala Disperindagkop Balangan, Rakhmadi Yusnie yang langsung turun melakukan pemantauan harga sembako di pasaran dan kios-kios tanpa didampingi anak buah, Kamis di Paringin, mengaku was-was terhadap kenaikan harga.
"Urusan sembako ini tidak bisa dianggap enteng, kita harus selalu mewaspadai kenaikan harga yang dilakukan oleh para penjual, jika terjadi akan sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat dari kalangan bawah hingga atas," ujarnya saat melakukan peninjauan.
Sejak awal bulan Ramadhan ungkap Rakhmadi, pihaknya sudah melakukan razia pasar dengan melakukan sidak ke semua pasar yang ada di Balangan, hingga menjelang Idul Fitri nanti.
Operasi pasar lanjut Rahkmadi, dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pokok serta ketahanan pangan saat menghadapi lonjakan permintaan pada bulan puasa hingga lebaran ini.
"Waktunya tidak menentu, yang jelas ada operasi pasar ke semua pasar di Balangan, pasar harian maupun pasar mingguan," ungkapnya.
Melalui operasi pasar ini, pihaknya selain memantau harga, kemudian ketersediaan bahan pokok, juga memantau bahan makanan yang sudah kadaluwarsa.
"Terkait pelaksanaan operasi pasar ini memang tidak ditentukan, tapi setiap pekannya selama ramadhan akan digelar, karena saat bulan ramadhan itulah akan terjadi banyak permintaan di pasar dan tidak mustahil memicu kenaikan harga," katanya.
Untuk sementara ungkap Rakhmadi, kenaikan harga masih dibatas wajar, karena hanya berkisaran tiga ratus hingga lima ratus rupiah.
Selanjutnya ia berharap, semoga dimasa akan datang akan ada bentuk kerjasama dari perusahaan swasta dengan Pemkab atau melalui dana CSR atau dana tanggung jawab perusahaan untuk mensubsidi bahan pokok seperti minyak goreng, gula, beras, walau hanya Rp1.000/ kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala Disperindagkop Balangan, Rakhmadi Yusnie yang langsung turun melakukan pemantauan harga sembako di pasaran dan kios-kios tanpa didampingi anak buah, Kamis di Paringin, mengaku was-was terhadap kenaikan harga.
"Urusan sembako ini tidak bisa dianggap enteng, kita harus selalu mewaspadai kenaikan harga yang dilakukan oleh para penjual, jika terjadi akan sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat dari kalangan bawah hingga atas," ujarnya saat melakukan peninjauan.
Sejak awal bulan Ramadhan ungkap Rakhmadi, pihaknya sudah melakukan razia pasar dengan melakukan sidak ke semua pasar yang ada di Balangan, hingga menjelang Idul Fitri nanti.
Operasi pasar lanjut Rahkmadi, dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pokok serta ketahanan pangan saat menghadapi lonjakan permintaan pada bulan puasa hingga lebaran ini.
"Waktunya tidak menentu, yang jelas ada operasi pasar ke semua pasar di Balangan, pasar harian maupun pasar mingguan," ungkapnya.
Melalui operasi pasar ini, pihaknya selain memantau harga, kemudian ketersediaan bahan pokok, juga memantau bahan makanan yang sudah kadaluwarsa.
"Terkait pelaksanaan operasi pasar ini memang tidak ditentukan, tapi setiap pekannya selama ramadhan akan digelar, karena saat bulan ramadhan itulah akan terjadi banyak permintaan di pasar dan tidak mustahil memicu kenaikan harga," katanya.
Untuk sementara ungkap Rakhmadi, kenaikan harga masih dibatas wajar, karena hanya berkisaran tiga ratus hingga lima ratus rupiah.
Selanjutnya ia berharap, semoga dimasa akan datang akan ada bentuk kerjasama dari perusahaan swasta dengan Pemkab atau melalui dana CSR atau dana tanggung jawab perusahaan untuk mensubsidi bahan pokok seperti minyak goreng, gula, beras, walau hanya Rp1.000/ kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015