Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Wakil Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ogi Fajar Nuzuli memimpin inspeksi mendadak ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional dan pasar modern.
"Kami ingin melihat langsung dan mengetahui ketersediaan maupun kualitas pangan di pasar tradisional dan pasar modern," ujar Wakil Wali Kota usai sidak, Senin.
Sidak dibagi dua tim yang diikuti sejumlah pimpinan SKPD seperti Dinas Perindag, Badan Ketahanan Pangan, Balai Besar POM Kalsel, Distankanhut dengan mendatangi pasar tradisional.
Pasar tradisional yang dikunjungi tim adalah Pasar Ulin Raya dan Pasar Bauntung di pusat kota serta beberapa pasar modern termasuk minimarket yang tersebar di kota itu.
Wakil Wali Kota saat berada di Pasar Bauntung, menemui pedagang mulai pedagang sayur mayur, beras hingga masuk ke los pasar ikan menanyakan ketersediaan ikan termasuk daging.
"Harga daging naik Rp5 ribu dari harga sebelumnya Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp125 ribu hingga Rp130 ribu," ujar penjual daging Noor Habibah di lapak jualannya.
Pedagang ayam potong Bunai mengatakan, harga ayam ras per ekor Rp45 ribu dengan harga per kilogram mencapai Rp23 ribu atau turun dari harga sebelumnya Rp23.500.
Penurunan harga juga terjadi pada komoditas telur ayam ras dari harga semula berkisar Rp23.500 hingga Rp24 ribu per kilogram menjadi Rp23 ribu per kilogram.
"Sebelum puasa harga telur ayam Rp21 per kilogram kemudian naik hingga mencapai Rp24 ribu dan sekarang turun lagi menjadi Rp23 ribu," ujar pedagang telur Randi.
Sementara, harga beras terutama jenis lokal seperti Beras Unus dan Siam bervariasi tergantung kualitas dengan kisaran harga sebesar Rp10 ribu per liter hingga Rp14 per liter.
Menanggapi ketersediaan bahan pokok dipasaran, wakil wali kota mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
"Ketersediaan bahan pokok cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan membeli barang berlebihan karena memicu kenaikkan harga," pesan dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Kami ingin melihat langsung dan mengetahui ketersediaan maupun kualitas pangan di pasar tradisional dan pasar modern," ujar Wakil Wali Kota usai sidak, Senin.
Sidak dibagi dua tim yang diikuti sejumlah pimpinan SKPD seperti Dinas Perindag, Badan Ketahanan Pangan, Balai Besar POM Kalsel, Distankanhut dengan mendatangi pasar tradisional.
Pasar tradisional yang dikunjungi tim adalah Pasar Ulin Raya dan Pasar Bauntung di pusat kota serta beberapa pasar modern termasuk minimarket yang tersebar di kota itu.
Wakil Wali Kota saat berada di Pasar Bauntung, menemui pedagang mulai pedagang sayur mayur, beras hingga masuk ke los pasar ikan menanyakan ketersediaan ikan termasuk daging.
"Harga daging naik Rp5 ribu dari harga sebelumnya Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp125 ribu hingga Rp130 ribu," ujar penjual daging Noor Habibah di lapak jualannya.
Pedagang ayam potong Bunai mengatakan, harga ayam ras per ekor Rp45 ribu dengan harga per kilogram mencapai Rp23 ribu atau turun dari harga sebelumnya Rp23.500.
Penurunan harga juga terjadi pada komoditas telur ayam ras dari harga semula berkisar Rp23.500 hingga Rp24 ribu per kilogram menjadi Rp23 ribu per kilogram.
"Sebelum puasa harga telur ayam Rp21 per kilogram kemudian naik hingga mencapai Rp24 ribu dan sekarang turun lagi menjadi Rp23 ribu," ujar pedagang telur Randi.
Sementara, harga beras terutama jenis lokal seperti Beras Unus dan Siam bervariasi tergantung kualitas dengan kisaran harga sebesar Rp10 ribu per liter hingga Rp14 per liter.
Menanggapi ketersediaan bahan pokok dipasaran, wakil wali kota mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan dan tidak melakukan pembelian berlebihan.
"Ketersediaan bahan pokok cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan membeli barang berlebihan karena memicu kenaikkan harga," pesan dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015